Bantu Petani Sorgum dengan Menyibukkan Orang di Kota Besar
- STEINBAUER Performance
VIVA – Petani sorgum adalah individu atau kelompok yang terlibat dalam budidaya dan produksi tanaman sorgum.
Sorgum (Sorghum bicolor) sendiri adalah jenis tanaman serealia yang tahan terhadap kondisi kering dan panas, serta sering ditanam di daerah-daerah dengan curah hujan rendah.
Sorgum memiliki berbagai manfaat, baik sebagai sumber pangan, pakan ternak, maupun bahan baku industri. Untuk membantu petani sorgum bisa dilakukan melalui berbagai pendekatan yang mencakup aspek teknis, finansial, serta peningkatan akses pasar.
Atau dengan cara lainnya seperti salah satunya melalui Mealk. Di sini pihaknya mencoba membuat kategori baru sekaligus menciptakan pasar baru untuk petani sorgum, dengan cara membantu orang yang sibuk di kota besar.
Tujuan kami agar kebutuhan sarapan serta nutrisi orang yang sibuk tetap tercukupi. Kami berpikir, bagaimana kalau sarapan yang biasanya kita makan, dibuat dalam bentuk cair/minuman.
Mealk sendiri tetap memiliki fungsi dan nutrisi yang sama seperti makanan, namun cara mengkonsumsinya saja yang berbeda, tinggal diminum, lebih praktis dan harganya terjangkau untuk orang yang sibuk di kota besar.
Kami berpikir hanya dengan diminum, orang yang sibuk namun ingin mendapatkan sarapan yang lebih sehat tidak perlu lagi menghabiskan waktu serta melakukan proses yang merepotkan di pagi hari.
Untuk menyiapkan sarapan, merebus, menggoreng, ditambah lagi dengan mencuci serta membereskan kotorannya menghabiskan banyak waktu dan energi di pagi hari.
Kenapa kami menggunakan sorgum? Dengan memanfaatkan sorgum, para konsumen kami akan mengetahui bahwa Indonesia memiliki jenis pangan ini. Kami merasa, proses yang paling tepat untuk mengedukasi mengenai diversifikasi pangan dan mengenalkan keanekaragaman pangan lokal kita yaitu dengan cara menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk konsumen.
Sehingga, kami hadir juga bertujuan untuk edukasi. Edukasi mengenai pangan lokal, maupun diversifikasi pangan, yang tentu saja kedepannya akan sangat berguna untuk ketahanan pangan kita.
Kami hadir karena keresahan kami dengan ketidakpopuleran sorgum di tengah masyarakat. Tanaman ini sejenis dengan gandum dan oat, dari segi nutrisi pun tidak kalah baiknya, bahkan terdapat nutrisi yang lebih baik dibanding dengan gandum dan oat, tidak perlu kita impor, petani kita bisa menanamnya, namun tidak banyak mengetahui dan memanfaatkan tanaman ini.
Kami melihat permasalahan utama Sorgum bukan di hulu nya, soal penananaman dan sebagainya.
Namun masalah utamanya yaitu di hilir, di pasarnya. Bagaimana hasil pertanian Sorgum bisa terserap
kalau banyak masyarakat yang belum tahu dan memanfaatkan tanaman ini?
Kami merasa, semakin banyak yang memanfaatkan tanaman ini, maka akan semakin banyak inovasi baru yang bermunculan, maka pasar tanaman ini pun akan semakin baik, dan kenapa tidak kita mulai dari diri kita sendiri?
Disatu sisi, kita melihat ternyata menkonsumsi sarapan yang ideal masih menjadi masalah tersendiri
di tengah masyarakat.
Banyak orang di sekitar kita yang lebih memilih bangun lebih siang, berdandan, bersiap-siap kerja atau mengerjakan pekerjaannya di pagi hari, daripada menghabiskan waktu membuat sarapan yang ideal.
Banyak juga yang bahkan meninggalkan sarapannya karena terburuburu atau terlambat ke tempat pekerjaannya. Berdasarkan data JAKPAT, 35% orang di Jakarta tidak sempat sarapan dengan alasan utamanya yaitu waktu.
Kami juga melihat data dari Riskesdas (2018) bahwa 95.5% orang Indonesia kekurangan serat. Ini menjadi suatu anomali, kita ada di negara agraris, kita bisa menemukan buah dan sayur dimanapun, namun mayoritas masyarakat kita kekurangan serat. Ternyata, masalah utamanya bukanlah soal ketersediaan, tetapi persoalan waktu, kita sering lupa atau tidak sempat mengkonsumsi buah dan sayuran.
Ditambah lagi sebenarnya porsi sarapan ideal yang dihimbau oleh Kemenkes yaitu 50% sarapan harus terdiri dari serat. Melihat beberapa permasalahan di atas, kami termotivasi untuk menciptakan sesuatu yang praktis,
mengenyangkan dan juga yang bisa memenuhi kebutuhan serat harian kita.
Kami memformulasikan minuman yang kami namakan MEALK. Kami harap, minuman ini bisa menjadi Meal Hack orang yang sibuk di kota besar, dan bisa menekan angka kekurangan nutrisi terutama serat, serta mempopulerkan sorgum di tengah masyarakat.
Untuk saat ini mayoritas konsumen MEALK berada di JABODETABEK dan sebagian kecil konsumen kami ada di beberapa daerah seperti Surabaya dan Bali. Untuk bahan utama kami Sorgum, kami bekerjasama dengan mitra kami yang memiliki lahan pertanian di Jombang.
Hasil Kegiatan
Sejak kami hadir di bulan September 2022, kami sudah membantu 1200+ orang yang sibuk, 8100+
botol yang telah terjual, Rp 200 juta+ pendapatan, 7300+ pengikut dan 7 juta+ jangkauan di iklan media
sosial kami. Bisa dikatakan Mealk telah membantu ribuan orang sibuk dan jutaan orang yang akhirnya
mengenal Sorgum melalui produk kami.
Selain itu, dengan kehadiran kami salah satu tim R&D kami akhirnya bisa mendapatkan beasiswa
untuk pendidikan Master di Wageningen University, Netherlands dan salah satu pendiri kami saat ini
menjadi kandidat Doktor di University of Guelph, Canada yang berfokus pada fungsional sorgum di
masa depan.