Viagra Juga Bisa Obati Pasien Demensia Vaskular

Viagra.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Viagra menjadi salah satu ‘penyelamat’ bagi pria yang mengalami disfungsi ereksi. Viagra sebagai obat kuat diketahui dapat membantu performa lelaki di atas ranjang. Namun tidak hanya dapat meningkatkan performa di atas ranjang saja. Baru-baru ini sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Oxford menyebut viagra dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah otak pada pasien yang berisiko tinggi terkena demensia.

Meskipun Sudah Lulus Ternyata Gelar Doktor Bisa Dicabut Jika…

Dalam penelitian ini, para ahli yang ikut terlibat mengatakan penelitian ini mungkin berpotensi menjadi alternatif dalam pengobatan dan pencegahan demensia vaskular, yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otak, yang saat ini tidak memiliki terapi khusus.

Profesor di Pusat Pencegahan Stroke dan Demensia Wolfson di Oxford, Dr Alastair Webb mengatakan ini adalah percobaan pertama yang menunjukkan bahwa sildenafil masuk ke pembuluh darah di otak pada orang dengan kondisi demensia. Hasilnya, positif yang mana dapat meningkatkan aliran darah dan cukup responsif terhadap pembuluh darah.

Inspiratif, Nukila Evanty Menjaga Identitas dan Hak Suku Laut di Tengah Arus Modernisasi

Kedua faktor kunci ini berhubungan dengan kerusakan kronis pada pembuluh darah kecil di otak, yang merupakan penyebab paling umum dari demensia vaskular.

"Hal ini menunjukkan potensi obat yang dapat ditoleransi dengan baik dan tersedia secara luas untuk mencegah demensia, yang memerlukan pengujian dalam uji coba yang lebih besar," kata dia dikutip dari laman The Sun.

Avatar Ajaib Bisa Jadi Solusi untuk Penderita Alzheimer dan Demensia

Penelitian yang dipublikasikan di Circulation Research ini melibatkan 75 orang yang pernah mengalami stroke ringan. Mereka menunjukkan tanda-tanda penyakit pembuluh darah kecil ringan hingga sedang.

Setiap orang menerima Viagra plasebo, dan cilostazol (obat serupa) selama periode tiga minggu secara acak. Dari penelitian itu, menemukan bahwa Viagra meningkatkan aliran darah di pembuluh otak besar dan kecil.

Viagra dan cilostazol diketahui dapat menurunkan resistensi pembuluh darah di otak. Selain itu, Viagra juga menyebabkan lebih sedikit efek samping berupa diare dibandingkan dengan cilostazol. 

Namun uji coba yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan mengeksplorasi potensi sildenafil dalam mencegah demensia vaskular dalam skala yang lebih luas, tambah mereka.

 

ETH Zurich - Swiss Federal Institute of Technology

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Mahasiswa Tiongkok, menurut media Jerman, terlibat dalam pekerjaan penelitian yang mungkin memiliki potensi penerapan di dunia militer.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024