dr Tirta Sindir Orang FOMO Olahraga Seperti BeAT Karbu Balapan Dengan Ninja, Apa Maksudnya?

dr. Tirta komentari orang FOMO olahraga seperti BeAT karbu balapan sama Ninja
Sumber :
  • Instagram/@dr.tirta

JAKARTA  – Dalam kesempatan pada acara prodcast bersama Praz Teguh, dr. Tirta membagikan tips hidup sehat yang ia jalani selama ini. Diketahui, pria asal Karanganyar konsisten menerapkan hidup sehat selama setahun terakhir.

Indonesia Pingpong League 2024 Masuki Babak Grand Final, Aura Kebangkitan Tenis Meja Makin Nyata

Baginya FOMO olahraga bagus tapi harus memperhatikan beberapa hal. Salah satunya agar tidak langsung melakukan olahraga berat yang justru membahayakan tubuh.

"FOMO tuh bagus tapi biasanya orang yang FOMO olahraga ingin naik cepat padahal fisiknya gak siap. Itu sama aja kamu pakai BeAT karbu tapi balapan sama Ninja," tutur dr Tirta

Pecatur Berusia 7 Tahun Zach Alexander Tjong Harumkan Nama Indonesia di Kancah Asia

Alih-alih ingin mendapatkan tubuh ideal, olahraga berlebihan beresiko meningkatkan penyakit jantung. 

“Jebluk jantungnya,” tambah dokter kontroversial itu.

Bahaya Heatstroke Mengintai Pelari, Ini Cara Jitu Meminimalisirnya

dr Tirta menjelaskan kondisi tersebut diperparah dengan tindakan kebanyakan orang yang langsung menyetop asupan makanannya secara mendadak. 

“Banyak orang yang belum siap untuk olahraga terus dia ingin have fun untuk olahraga dan langsung cut semua makanan secara dadakan. Makan cuma dada ayam, langsung ganti jadi makanan organik dan langsung olahraga yang berat. itu malah rentang sakit jantung,” imbuh dr Tirta.

dr Tirta

Photo :
  • Instagram/dr.tirta

Tindakan tersebut juga berpotensi menyebabkan vertigo karena kondisi fisik yang tidak siap. Dokter lulusan UGM mengatakan seharusnya olahraga dan hidup sehat dilakukan secara bertahap.

Paling utama dilakukan dengan cara mengurangi apa yang bisa kamu kurangi terlebih dahulu.

“Kamu data sehari, oh gorengan nih. Biasanya sepuluh gorengan sehari dikurangi,” kata dr.Tirta.

Konsumsi gorengan secara berlebihan menyebabkan peningkatan gliserin yang dampaknya memicu gangguan kesehatan lainnya. Mulai dari peningkatan kadar angka asam hingga kolesterol juga ikut naik. 

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, dr Tirta menyampaikan tips olahraga yang tepat bagi orang yang FOMO olahraga. Simak penjelasan berikut ini.

Mulai Membiasakan Jalan Kaki

dr Tirta menganjurkan untuk melatih kesiapan fisik dengan berjalan kaki sebanyak 5000 langkah per hari dalam satu durasi.

"Segitu aja?" tanya Praz Teguh meyakinkan.

"Iya," jawab dr. Tirta secara tegas.

Menurut pria kelahiran 1991 itu, aktivitas jalan kaki akan membentuk sikap disiplin kepada tubuh sendiri. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk sport enthusias membeli smartwatch untuk membantu menghitung langkah selama sehari. Baginya investasi terbaik adalah membeli smartwatch

Tentukan Jenis Olahraga dengan Intensitas Lebih Tinggi

Setelah terbiasa disiplin dengan bersedia 'merepotkan diri", barulah kamu bisa memilih jenis olahraga dengan intensitas tinggi. Entah bulu tangkis, sepak bola, lari, basket atau gym.

Olahraga dengan intensitas tinggi akan membantu kamu lebih mencapai tujuan kesehatan yang diinginkan. Baik ingin menurunkan berat badan karena semakin banyak lemak yang dibakar ataupun untuk membentuk massa otot. 

Ilustrasi payudara, perut rata dan bra olahraga.

Photo :
  • Pixabay/ Pexels

Sabar
Jika goals kamu dari berolahraga dan hidup sehat untuk memiliki badan yang atletis maka diperlukan konsistensi dan kesabaran. Menurut dokter Tirta, hal tersebut berlangsung secara bertahap sehingga membutuhkan waktu relatif lama untuk melihat hasilnya.

"Kalau baru tiga bulan ya belum ada hasilnya, cuma jadi Popeye doang,” ketus dr. Tirta.

dr Tirta menjelaskan pembentukan massa otot dipengaruhi oleh usia.

“Nambah otot apalagi di usia 25-35 tahun itu bertahap. Kalau usiamu 17 tahun ngegym cepet banget nambahnya karena lagi masa pertumbuhan banget,”

dr. Tirta mengungkapkan normalnya pembentukkan masa otot pada usia 25-35 tahun adalah 2kg setiap bulan. Di sisi lain, bagi kamu yang berorientasi  untuk menurunkan berat badan atau memiliki masalah obesitas, paling penting menurutnya adalah memperbanyak aktivitas fisik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya