Tanpa Operasi, Dokter di Bogor Siap Tangani Serangan Jantung Gunakan Teknologi EVAR
- VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)
Bogor – Infark miokart atau serangan jantung pada manusia terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otot yang terjadi pada penderita jantung koroner akibat sumbatan sehingga jantung berhenti secara mendadak. Sumbatan ini terjadi akibat timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah.
Pertolongan pertama untuk menyelamatkan pasien yang alami serangan jantung harus dilarikan segera dilarikan ke rumah sakit. Di rumah sakit pasien perlu tindakan cepat, bahkan hitungan menit dan detik. Tak jarang pasien kehilangan nyawa karena jauhnya jarak rumah sakit dan lamanya penindakan. Scroll lebih lanjut ya.Â
"Serangan jantung koroner kita berpacu dengan waktu. Sering sekali pasien-pasien dengan serangan jantung belum sampai rumah sakit itu enggak tertolong," Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah pasa Siloam Hospitals Bogor, Dokter Rifaldi Sp JP( K) FIHA, dalam rilisnya diterima VIVA.
Untuk itu, kata Rifaldi, para dokter di Rumah Sakit Siloam Bogor menghadirkan terobosan dalam berkomitmen tindakan jantung di Kota Bogor. Penanganan cepat ini berhasil setelah melakukan Tindakan perdana bypass jantung di akhir tahun 2023 lalu, dimana layanan dan Tindakan jantung dengan berbagai Tindakan jantung perdana di Kota Bogor, seperti EVAR (Endovascular Aortic Repair) dan EVLA (Endovenous Laser Ablation). Tindakan EVAR di tanggal 27 Maret 2024 yang ditangani oleh dr. Widya Trianita Suwatri, Sp.BTKV, Subsp.JD(K) dan didukung tim dokter dan medis lainnya.
"Mau jam berapapun pagi siang malam, hari libur kita siap tindakan, target kita 90 menit pasien sudah harus dilakukan tindakan. Sejak awal mendirikan heart center komitmen kita 24 jam kita siap tindakan," ujarnya.
Endovascular Aortic Repair atau EVAR adalah tindakan medis untuk mengatasi aneurisma aorta dengan cara memasukkan alat pengganti aorta berupa stent graft (cangkok) yang dapat menjalankan peran aorta mengalirkan darah terutama ke area perut dan kedua kaki. Metode EVAR sering dilakukan sebagai tindakan minim sayatan (minimal invasive), sehingga pasien tidak memerlukan tindakan bedah (open heart).
Sementara Endovenous Laser Ablation (EVLA) pertama kali dilakukan di Siloam Hospitals Bogor pada tanggal 17 Februari 2024 oleh dr. Marcella, Sp,BTKV dimana EVLA sendiri merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk menangani vena varises dengan menggunakan energi laser. Prosedur ini tergolong minimal invasif, yang berarti tidak memerlukan sayatan besar atau anestesi umum.
"Penanganan varises tanpa ada sayatan dengan menyutik pasien dan mengunakan selang dan energi panas laser untuk membakar varisesnya. Berbeda dengan metode yang pembulu venanya ditarik ke luar. Jadi selain kedinasan. Penanganan dengan EVLA ini tentunya untuk kencantikan pemulihan lebih cepat, tanpa sayatan lebih baik," jelasnya.
Lanjut Marcella, varises tidak hanya yang dapat dilihat mata, melainkan dalam kasus lain varises tidak terlihat. Artinya varises memiliki tingkatannya.
"Grade paling tinggi dampak gejala utamanya luka yang sulit sembuh. Jadi kakau ada teman yang lukanya tidak sembuh-sembuh, kita mengarah diagnosis ke sini ada masalah varises pembulu darah lainnya, apakah ada gula darah tidak dikontrol, karena naturalnya luka bisa sembuh pulih dengan sendirinya," ujarnya.
Dalam satu kasus, pasien yang dirujuk sebelumnya harus diamputasi setelah melalui diagnosis dan ditangani tidak perlu diamputasi.
"Ternyata tidak perlu diamputasi. Siapa yang mau diamputasi ini yang dihindari pasien kan," kanya.
Direktur Utama Siloam Hospitals Bogor, dokter Agus Tanjung berharap dengan adanya komitmen pelayanan cepat dalam penanganan tindakan jantung yang telah dilakukan dapat lebih luas lagi diketahui oleh Masyarakat Kota Bogor.
"Sehingga kami dapat menjadi pusat layanan jantung dan rumah sakit rujukan utama bagi kasus-kasus jantung level advanced yang belum dapat dilakukan di Kota Bogor serta dapat menjangkau Masyarakat Kota Bogor yang membutuhkan," jelasnya.Â