Jangan Salah Kaprah, Ini Pola Makan Pasien Diabetes yang Perlu Dipatuhi
- Pixabay/ stevepb
VIVA Lifestyle – Pasien diabetes harus menjaga pola makannya untuk memastikan bahwa gula darahnya tidak naik ke tingkat yang tidak sehat. Jika tidak mengikuti pola makan yang disarankan, diabetes dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Beberapa dampak kesehatan antara lain penyakit kardiovaskural. kerusakan ginjal atau infeksi kaki.
Lantas apa yang harus diperhatikan pasien diabetes ketika makan agar kadar gula dalam darahnya melonjak drastis? Terkait hal itu, spesialis gizi klinik, dr. Muliana Daya, M.Gizi, SpGK, AIFO-K angkat bicara dijelaskannya bahwa sebenarnya pada pasien diabetes prinsipnya sama pada pasien sehat. Tapi kita ada pilihan-pilihan atau cara atau porsi tertentu yang kita harus atur. Scroll lebih lanjut ya.
"Biasanya saya kasih rumusnya 4C untuk pasien diabetes," kata dia saat ditemui awak media di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Jumat 31 Mei 2024.
Pertama yang perlu diperhatikan pasien diabetes adalah jumlahnya yang harus terpenuhi baik secara kebutuhan kalori minimal atau kebutuhan kalori maksimal.
"Apalagi pasien diabetesnya ini disertai komorbid lainnya, contohnya obesitas. Tapi rata-rata pasien yang obesitas risiko terjadinya kencing manis 3-4 x lipat lebih tinggi. Sehingga anjuran untuk pasien-pasien diabetes adalah goalnya penurunan berat badan. Sehingga goalnya harus diadjust," kata dia.
Kedua, jenisnya terutama dari segi karbohidratnya. Orang Indonesia kan bilang harus makan nasi. Sehingga dokter umumnya akan berikan alternatif nasi-nasi analog seperti nasi jagung, nasi singkong, dan nasi merah yang serat tinggi agar pasien diabetes tetap terpenuhi asupan karbohidratnya. Dijelaskan Muliana, bahwa bagaimanapun tubuh tetap butuh minimal karbohidrat 120gram. Salah satu fungsinya karbohidrat adalah untuk nutrisi otak.
"Ingat pasien diabetes dan pasien sehat porsinya harus lengkap dan seimbang. Jangan dipikir pasien diabetes tidak boleh makan karbohidrat jangan salah persepsi. Secara normal pasien non diabetes karbohidratnya 50-60 persen, pada diabtes itu kita atur 45-50 persen. Selebihnya dilengkapi protein, lemak baik, dan juga sayur dan buah untuk kebutuhan serat, vitamin dan mineral," katanya.
Lalu perhatikan, jadwal terutama untuk pasien-pasien diabetes yang mengonsumsi obat-obatan diabetes insulin. Ada anggapan bahwa orang diabetes makan sedikit semakin makannya berkurang gulanya semakin rendah. Tapi perlu hati-hati sebab ini bisa menyebabkan pasien pingsan karena obatnya yakni insulin ikut berjalan beriringan.
"Coba cari pola makan yang teratur disesuaikan dengan kegiatan sehari-hari. Cari jamnya teratur supaya badannya punya adaptasi terhadap rasa lapar dan rasa kenyang. Kalau tidak atur itu badan akan bingung kapan lapar, kapan harus kenyang. Apalagi pasien diabetes kalau tidak diatur bisa lapar. Perlu digaris bawahi badan itu bisa dilatih, bisa beradaptasi jika dilatih. Salah satu pengaturan makan," katanya.
Lalu perhatikan jam makan malam terakhir. Dijelaskannya bahwa kalau makan malam terakhir 3-4 jam sebelum tidur. Namun lebih baik jika makan malam terakhir jam 6 malam. Terakhir terkait dengan proses memasaknya.
"Pasien diabetes atau pasien obesitas itu kalau makan harus rebus-rebusan. Perlu prioritaskan nomor satu dari segi makanan adalah rasa. Jangan karena diabetes, obesitas supaya gula darah tidak tinggi makan yang rebus-rebusan. Di titik tertentu bosen. Makanan itu harus jadi kesenangan supaya makan jadi lifestyle. Orang dengan diabetes harus bisa bersahabat dengan diabetesnya, cari pola makan yang tepat," ujarnya.