Olahraga Saat Kurang Tidur Bisa Sebabkan Masalah Pada Jantung?
- Eat This
VIVA Lifestyle – Kesadaran masyarakat untuk berolahraga belakangan ini terus meningkat. Bahkan tak sedikit dari masyarakat yang mengikuti komunitas berlari atau komunitas olahraga lainnya.
Ya berolahraga merupakan aktivitas fisik yang baik untuk kesehatan dan kebugaran tubuh seseorang. Namun, olahraga tidak dianjurkan dilakukan terutama bagi mereka yang kurang tidur. Scroll lebih lanjut ya.
Idealnya orang dewasa tidur selama tujuh hingga delapan jam per malam. Namun jika Anda kurang dari itu dan memaksa untuk berolahraga ada beberapa dampak buruk yang akan terjadi. Apa saja?
Melansir laman cnet, Anda mungkin merasa baik-baik saja jika sesekali berolahraga meski kurang tidur. Namun jika hal tersebut terus dilakukan kemungkinan besar Anda akan merasakan kelelahan hebat.
Tidur adalah dasar dari segala hal, termasuk kebugaran. Tanpa tidur, tubuh Anda tidak akan pulih dari stres akibat aktivitas fisik dan kebugaran Anda akan stabil atau mulai menurun.
Ada hubungan yang jelas antara tidur dan kebugaran. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur berdampak negatif terhadap kinerja atletik, sementara tidur yang cukup meningkatkan kinerja atletik.
Ada beberapa perdebatan mengenai apakah kurang tidur secara biomekanik memengaruhi kemampuan kebugaran Anda? Namun peneliti berpendapat bahwa kinerja kebugaran menurun setelah kurang tidur karena berolahraga terasa lebih sulit. Kebanyakan orang sudah mengetahuinya dari pengalaman mereka sendiri. Semuanya terasa sulit jika tidak tidur.
Selain itu, kurang tidur dapat memengaruhi motivasi Anda untuk berolahraga. Anda mungkin takut berolahraga dan membenci setiap menit ketika berada di gym, dan hal itu tidak baik untuk kepatuhan jangka panjang terhadap rencana kebugaran. Sebaliknya, tidur yang cukup dapat meningkatkan kemungkinan Anda terdorong untuk berolahraga di pagi hari.
Perlu diketahui juga kurang tidur, juga menyebabkan otot Anda tidak dapat pulih dari stres yang Anda alami selama olahraga. Tidak ada gunanya bagi Anda untuk terus merusak otot tanpa memberinya waktu untuk pulih dan tumbuh lebih kuat.
Kurang tidur juga dapat menyebabkan nyeri dan kekakuan sendi, serta sakit kepala dan nyeri tubuh. Tidak sampai di situ, kurang tidur dapat menyebabkan Anda membuat pilihan makanan yang buruk , yang tentunya mempengaruhi kebugaran dan kinerja fisik Anda.
Tetap nekat berolahraga di saat Anda kurang tidur juga berisiko terjadinya peningkatan cedera. Hal tersebut disebabkan reaksi dari tubuh lebih lambat dan kemampuan untuk menilai sesuatu terganggu karena lelah.
Tak hanya itu saja, penelitian dari University of Warwick menyebutkan dampak buruk jka tidur kurang dari enam jam dan tetap berolahraga. Dalam penelitian itu mengungkap risiko terkena penyakit jantung atau terkena kematian mendadak yang berkaitan dengan serangan jantung bisa meningkat hingga 50 persen.
Berkaitan dengan olahraga, Primaya Hospital Bekasi Timur resmikan klinik terbaru Primaya Sport Clinic and Orthopedic Center dengan fasilitas dan layanan yang semakin lengkap dengan konsep one stop service. Yang mana dapat melayani tindakan preventif, promotif, kuratif hingga rehabilitatif untuk berbagai kondisi seperti cedera bahu, siku, pergelangan tangan dan pergelangan kaki, cedera tulang, sendi, ligamen, lutut, cedera tangan dan lengan atas, cedera tulang belakang, cedera sendi panggul, Sport Injury Management, Spine Management, Osteoarthritis pada sendi.
Primaya Sport Clinic and Orthopedic Center dengan fasilitas dan layanan yang semakin lengkap didukung oleh tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman baik dokter spesialis hingga sport fisioterapis yang terdiri dari Dokter Spesialis Ortopedi konsultan cedera olahraga, Dokter Spesialis Ortopedi konsultan tulang belakang (spine), Dokter Spesialis Ortopedi konsultan lutut dan panggul (hip and knee), Dokter Spesialis Ortopedi konsultan tangan, lengan atas dan bedah tangan, Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dan Tim Sport Fisioterapis.
Primaya Sport Clinic and Orthopedic Center juga dilengkapi dengan teknologi mumpuni seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) 1,5 Tesla, CT-Scan 128 Slice, Radiologi (Rontgent), Ultrasonografi (USG), R-Force Treadmill Test.
Spesialis Ortopedi Konsultan Cedera Olahraga yang juga merupakan Ketua Primaya Sport Clinic and Orthopedic Center, dr. Evan, M.Kes, SpOT (K), FICS, AIFO-K mengungkap klinik ini juga menghadirkan beberapa layanan baru seperti paket Medical Check-Up Performance “fit for sport” yang komprehensif untuk menilai performance pada atlet profesional maupun penggiat olahraga lainnya.