Konsumsi Gula Sesuai Anjuran Tetap Bisa Bikin Anak Obesitas, Jika...

Ilustrasi anak gemuk/obesitas.
Sumber :
  • iStockphoto.

JAKARTASusu sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh tubuh bagi anak-anak maupun orang dewasa. Khususnya anak-anak, asupan protein yang cukup akan membantu proses tumbuh kembang lebih optimal. Selain protein, dalam susu sapi juga terkandung vitamin dan kalsium yang baik untuk kesehatan tulang hingga meningkatkan metabolisme tubuh.

Anggota DPR Dukung Langkah Menkopolkam Lindungi Pelajar Dari Bahaya Judi Online

Tetapi, banyak susu sapi kemasan yang kini mengandung perisa dan gula tambahan. Padahal, gula tambahan harus dihindari khususnya bagi anak-anak karena jika dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan risiko diabetes hingga obesitas. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Maka dari itu, penting untuk memeriksa informasi nilai gizi dalam kemasan susu untuk tahu seberapa banyak kandungan gula tambahan yang ada di dalamnya.

Polisi Cek Kondisi Anak 9 Tahun Usai Dianiaya dan Dipaksa Minum Miras oleh 4 Pria di Tangerang

Ilustrasi anak minum susu

Photo :
  • Pixabay/Candice_Rose

Menurut Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Andhika Raspti, SpKO, sebenarnya anak-anak juga memerlukan asupan gula namun dalam batas yang mencukupi. Untuk itu, anak-anak harus menyeimbangkan antara konsumsi gula harian dengan aktivitas gerak yang dapat membakar kalori di dalam tubuhnya.

PBB: Kematian Anak Palestina akibat Dibunuh Tentara Israel di Tepi Barat Naik Tiga Kali Lipat

"Gula itu kan yang ditakutkan obesitas, jadi yang dikejar bagaimana anak bergerak juga. Secara, asupan gulanya tidak melebihi yang dianjurkan tetapi geraknya nggak sampai misal karena kebanyakan main gadget, walaupun dia makan gula sesuai anjuran pun bisa obesitas," ungkap dr. Andhika, dalam acara media briefing bersama Hilo, di Pondok Indah Mall, Jakarta, Selasa 28 Mei 2024.

Menurut ahli kesehatan itu, anak-anak masih diperbolehkan mengonsumsi gula selama dalam batas wajar dan disertai dengan aktivitas tubuh yang seimbang. Misalnya, biarkan anak-anak bebas bergerak dan bermain selama masih dalam batas yang aman dengan pengawasan orangtuanya. Semakin banyak anak bergerak, maka tubuh juga akan terstimulasi dengan lebih baik. Bukan hanya gula yang bisa membuat tubuh jadi obesitas melainkan juga kurangnya aktivitas fisik setiap hari.

"Pembatasan gula itu harus, jadi jangan sampai anak berlebihan gulanya. Tapi berlebihan atau nggak itu juga bergantung pada anak itu bergerak. Jadi, orangtua harus perhatikan bagaimana anak ini beraktivitas," jelasnya.

Kementerian Kesehatan RI memberikan rekomendasi batas konsumsi gula per hari sebanyak 50 gram atau sekitar 4 sendok makan. Dari pada mengonsumsi makanan dengan gula tambahan, sebaiknya konsumsi makanan manis dari sumber alami seperti buah, sayur, atau madu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya