Jadi Pemicu Utama Hipertensi Hingga Stroke, Ini Cara Kurangi Pemakaian Garam pada Masakan

Ilustrasi garam.
Sumber :
  • Pixabay/kaboompics

VIVA Lifestyle – Jika dikonsumsi dalam batas wajar, garam sebenarnya mengandung banyak manfaat bagi tubuh. Kandungan mineral yang terdapat pada garam diketahui dapat menjaga produksi hormon tiroid, mencegah tekanan darah rendah, hingga menjaga keseimbangan cairan tubuh. 

Waspada Penyakit Jantung dan Kenali Gejala yang Timbul serta Makanan yang Baik buat Jantung

Namun, jika dikonsumsi berlebihan, garam bisa menjadi malapetaka bagi tubuh. Oleh karena itu, mengontrol asupan garam sangat penting, yaitu maksimal 5 gram atau 1 sendok teh garam sehari. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Spesialis gizi klinik, dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, mengungkapkan, konsumsi garam berlebih menjadi pemicu utama timbulnya hipertensi yang berujung pada meningkatnya faktor risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, mengontrol asupan garam menjadi penting supaya terhindar dari faktor risiko serangan jantung maupun hipertensi.

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

“Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang tidak selalu memiliki gejala. Bisa saja begitu diukur tiba-tiba tensinya tinggi, atau bisa juga ditandai dengan rasa tidak nyaman, sakit kepala, namun bukan berarti setiap sakit kepala penyebabnya adalah tekanan darah tinggi," ujar dokter Yohan dalam keterangannya, dikutip Kamis 23 Mei 2024. 

Ilustrasi hipertensi.

Photo :
  • Pixabay/frolicsomepl
Tantangan Terbesar Penanganan Kanker di Indonesia, Ternyata Berasal dari Masyarakat Sendiri

Oleh karena itu, Yohan mengatakan, penting bagi kita untuk bisa mencegah faktor-faktor risikonya. Ada beberapa faktor pemicu risiko hipertensi, apa saja?

"Faktor usia, faktor genetik dan faktor gaya hidup tidak sehat seperti penyakit metabolik (gula darah tinggi, kolesterol tinggi, asupan garam berlebih). Dari faktor-faktor tersebut, tentu saja menerapkan gaya hidup sehat menjadi cara yang paling baik untuk terhindar dari faktor risiko hipertensi,” ungkap dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Premier Bintaro itu.

Dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia yang jatuh di bulan Mei ini, dokter Yohan pun ingin mengajak seluruh masyarakat untuk lebih menerapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, serta mengontrol asupan gula, garam, lemak (GGL) sebagaimana dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. 

"Natrium di dalam garam memang menjadi salah satu zat gizi mikro yang membantu mendukung fungsi tubuh. Namun, konsumsi garam berlebih bisa memicu penumpukan cairan yang berlebihan di dalam jaringan tubuh. Cairan tersebut bisa tertarik masuk ke dalam pembuluh darah dan meningkatkan volume aliran darah. Kondisi ini akan memicu kenaikan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi," jelasnya. 

Lebih lanjut Yohan memaparkan, ketika seseorang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, dalam jangka panjang pembuluh darah akan mengeras dan menyempit. Akibatnya, aliran darah dan oksigen yang disalurkan ke organ tubuh menjadi berkurang. Jantung akan bekerja ekstra dan meningkatkan tekanan darah yang memicu gagal jantung ataupun stroke

"WHO juga menganjurkan maksimum konsumsi garam sebanyak 5 gram per-hari agar dapat membantu mengurangi risiko hipertensi. Mengurangi asupan garam bisa mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung," imbuhnya. 

Grant Senjaya, Head of Corporate Communications – PT Ajinomoto Indonesia, menambahkan, Grup Ajinomoto Indonesia giat mengkampanyekan konsep Bijak Garam sebagai bentuk kontribusi perusahaan guna mendorong terciptanya pola hidup sehat di masyarakat.

“Kampanye Bijak Garam Ajinomoto ini merupakan salah satu wujud edukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam. Penerapan Bijak Garam dalam aktivitas memasak harian juga sangat mudah, cukup dengan mengurangi sebagian penggunaan garam dan menggantinya dengan menambahkan sedikit MSG," katanya.

"Contoh, dalam memasak menu sup ayam, dari yang biasanya kita menuangkan 2 sendok teh (sdt) garam ke dalam 1 liter kuah, cukup diubah menjadi 1 sdt garam + ½ sdt MSG. Dengan tips itu, kita sudah menerapkan konsep Bijak Garam. Hidup bisa lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa makanan yang tinggi,” tambah Grant.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya