8 Juta Orang Indonesia Alami Gangguan Penglihatan, 1.6 Juta di Antaranya Terancam Buta
- Freepik/katemangostar
JAKARTA – Dokter spesialis mata JEC Eye Hospitals and Clinics, dr. Brenda Hayatulhaya, mengungkapkan bahwa 8 juta orang Indonesia mengalami gangguan penglihatan, dan 1,6 juta di antaranya terancam kebutaan, dengan katarak sebagai penyebab utama.
Mirisnya, menurut dokter Brenda, katarak tak hanya menyerang lansia, tapi juga anak muda. Lalu, apa saja gejalanya? Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!
“Tanda-tanda katarak pada anak muda termasuk pandangan buram seperti berkabut terjadi perlahan, umumnya tanpa disertai mata merah dan tidak nyeri, dan tidak membaik dengan kacamata,” ungkap dr. Brenda dalam acara ‘Bergerak untuk Cegah Katarak’ yang diselenggarakan oleh Campaign, startup pemilik aplikasi kampanye sosial Campaign #ForABetterWorld di Jakarta.
Tergerak oleh fakta ini, Campaign berkolaborasi dengan Yayasan Ishk Tolaram Indonesia menginisiasi program See For a Better World: Restoring Sight, Changing Lives #EyeCareForAll. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mata dan membantu memerangi kebutaan akibat katarak.
Salah satu rangkaian program ini adalah kampanye digital #EyeCareForAll yang diluncurkan melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld. Kampanye ini berlangsung dari Mei hingga Juni 2024 dan melibatkan 7 komunitas sosial untuk meluncurkan 7 tantangan edukatif dan kreatif tentang pencegahan katarak.
“Dengan berpartisipasi dalam kampanye ini, masyarakat dapat meningkatkan kesadaran tentang bagaimana pencegahan katarak secara praktis, tanpa perlu keluar rumah, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja," ungkap Sponsorship & Partnership Manager Campaign, Noriko Adhyanti.
"Tak hanya itu, partisipasi dalam aksi kampanye ini juga akan membuka donasi untuk membantu komunitas sosial yang bergerak di isu kesehatan, khususnya kesehatan mata dan kesehatan lansia,” sambungnya.
Lebih dari kampanye digital, program See For a Better World juga memberikan dampak nyata dengan membantu 800 lansia di Semarang, Jawa Tengah, dan Banggai Laut, Sulawesi Tengah, untuk mendapatkan operasi katarak gratis.
Deputy Program Director, Yayasan Ishk Tolaram Indonesia, Dr. Rahmat Setiawan, berharap, program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini katarak dan akses terhadap layanan operasi katarak.
“Operasi katarak adalah solusi bagi masyarakat yang mengalami kebutaan akibat katarak. Melalui operasi ini, mereka dapat kembali menjalani kehidupan mandiri dan berkontribusi bagi keluarga mereka,” ujar dr. Rahmat.