Olahraga Ini Secara Teratur Bisa Kendalikan Diabetes, Turunkan Berat Badan Hingga Kolesterol
- Pexels/Nataliya Vaitkevich
VIVA Lifestyle – Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh meningkat akibat jenis makanan tertentu. Ada dua tipe utama kondisi diabetes kronis yang paling umum diderita, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Apa pun jenis diabetesnya, penyebabnya tetap sama.
Pada tubuh normal, lonjakan gula darah akan dilawan oleh sekresi insulin, namun pada penderita diabetes, tubuhnya tidak memproduksi cukup insulin dan harus mengeluarkannya untuk mengendalikan lonjakan tersebut. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Jurnal Harvard Health Publishing menyatakan dalam penelitiannya bahwa olahraga berperan besar dalam mengendalikan diabetes dan lonjakan gula darah. Penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa pola makan dan olahraga perlu didisiplinkan pada pasien. Lalu, apa peran olahraga dalam mengatur gejala diabetes?
Dilansir The HealthSite, Sabtu 18 Mei 2024, olahraga memiliki banyak manfaat untuk diabetes. Olahraga dapat membantu pasien diabetes mengendalikan penyakitnya dengan cara mengendalikan masalah kesehatan lainnya, seperti menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida yang berbahaya, meningkatkan kolesterol baik (HDL), memperkuat otot dan tulang, mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Diabetes adalah penyakit yang mungkin dipicu oleh masalah kesehatan lain seperti penambahan berat badan, kolesterol, makanan atau stres. Jadi, kuncinya adalah mengatur kondisi lain selain mengatur glukosa darah dan insulin.
Jenis olaharaga yang cocok untuk diabetes
Segala bentuk olahraga aerobik, resistensi atau melakukan keduanya (latihan gabungan) sama-sama baik, dalam menurunkan nilai HbA1c pada penderita diabetes.
Latihan ketahanan dan aerobik juga dapat membantu menurunkan resistensi insulin pada orang lanjut usia yang sebelumnya tidak banyak bergerak karena mengalami obesitas perut dan berisiko terkena diabetes. Menggabungkan dua jenis olahraga tersebut terbukti lebih bermanfaat dibandingkan melakukan salah satu saja.
Penderita diabetes yang berjalan kaki minimal 2 jam seminggu, berisiko lebih kecil untuk meninggal karena penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak banyak bergerak. Terlebih, bagi orang-orang yang berolahraga 3-4 jam seminggu, dapat mengurangi risiko tersebut lebih jauh lagi.
Wanita penderita diabetes yang menghabiskan minimal 4 jam seminggu untuk melakukan olahraga ringan (termasuk berjalan kaki) atau olahraga berat, memiliki risiko 40 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak berolahraga. Manfaat ini tetap ada bahkan setelah peneliti menyesuaikan faktor perancu, termasuk BMI, merokok dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.