IDI Dorong Saintifikasi Jamu dalam Rangkaian HBDI ke-116

Ilustrasi dokter.
Sumber :
  • www.pixabay.com/jennycepeda

VIVA Lifestyle – Peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-116 mencapai puncaknya dengan acara di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 16 hingga 20 Mei 2024. Sejak ditetapkan sebagai momen penting pada tahun 2008 oleh Presiden Republik Indonesia, peringatan HBDI telah menjadi agenda rutin Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menghormati kontribusi dokter-dokter dalam memajukan kesejahteraan bangsa. 

Padahal Batik Sudah Diakui UNESCO, Sayangnya Pengrajinnya Terus Berkurang

Mengusung tema "Sinergi dan Kolaborasi Untuk Negeri", rangkaian kegiatan HBDI ke-116 tidak hanya menjadi wadah untuk mengenang jasa-jasa dokter, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah Yogyakarta. Scroll lebih lanjut ya.

Bahaya BPA Ditegaskan Bukan soal Bisnis, Tapi Ancam Kesehatan Konsumen

Ketua Umum Pengurus Besar IDI, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT, menjelaskan bahwa pemilihan Yogyakarta sebagai tuan rumah puncak peringatan HBDI ke-116 tidak hanya sebagai bentuk apresiasi, tetapi juga untuk merayakan status baru Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia menurut UNESCO.

Tren kesehatan tradisional yang semakin populer tidak luput dari perhatian IDI. Hal ini tercermin dari meningkatnya minat masyarakat terhadap jamu dan pengobatan tradisional lainnya. Dalam upaya mempertahankan kearifan lokal, budaya pemanfaatan jamu telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. IDI mendukung upaya ini dengan melaksanakan kegiatan saintifikasi jamu, yang tetap berlandaskan pada bukti ilmiah sesuai regulasi yang berlaku.

Fadli Zon: Reog Ponorogo, Kebaya dan Kolintang Bakal Diajukan Jadi Warisan Dunia ke UNESCO

Ilustrasi racikan jamu.

Photo :
  • www.pixabay.com/couleur

IDI Wilayah Yogyakarta, di bawah kepemimpinan Dr Joko Murdiyanto, Sp. An., MPH., FISQua, tidak hanya menggelar seminar mengenai saintifikasi jamu, tetapi juga mengadakan berbagai kegiatan bakti sosial, seperti operasi bibir sumbing dan katarak bagi warga yang kurang mampu. 

Seluruh kegiatan HBDI ke-116, termasuk bakti sosial, dilakukan serentak di seluruh 462 cabang IDI dan 35 wilayah IDI di seluruh Indonesia. Dukungan penuh dari 96 perhimpunan profesi dan keseminatan di bawah naungan IDI menjadi landasan kuat dalam menjalankan misi mulia ini.

Ilustrasi dokter/rumah sakit.

IDI Tegaskan Dokter Tak Boleh Jadi Influencer Sampai Promosikan Produk Kesehatan

Dokter-dokter tersebut membuat konten kreatif hingga akhirnya mempromosikan produk kesehatan maupun kecantikan lewat akun pribadinya.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024