Indonesia Penyumbang Kasus TBC Terbesar Kedua Setelah India, Miris!

Ilustrasi batuk.
Sumber :
  • Freepik/drobotdean

SURABAYA – Tuberculosis atau TBC menjadi salah satu tantangan kesehatan yang dihadapi masyarakat di Kota Surabaya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Surabaya, per tahun 2023 diestimasikan terdapat lebih dari 10.000 kasus TBC yang terjadi di sana, dengan 8800 lebih penderita sudah tertangani oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya. 

Bisakah Terapi Stem Cell Sembuhkan Pengapuran Tulang?

Secara nasional, Kementerian Kesehatan juga mencatat kasus TBC di Indonesia terjadi sebanyak 301 insiden per 100.000 penduduk dengan angka kematian sebesar 34 kasus per 100.000 penduduk. Hal ini lantas menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang kasus TBC terbesar kedua setelah India. Scroll untuk info selengkapnya, yuk!

Penyakit yang kebanyakan menyerang organ paru ini dikenal sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit infeksi di dunia. 

Jangan Putus Asa! Meski Harus Jalani Pengobatan Seumur Hidup, Tingkat Kesuksesan Penanganan Talasemia Capai 95 Persen

Ilustrasi pasien TBC.

Photo :
  • Dokumentasi IPB

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina S.KM, M.Kes, menjelaskan, awal 2024 ini Dinas Kesehatan Kota Surabaya, sudah melakukan pemeriksaan atau screening TBC secara massal kepada 273.000 masyarakat di Kota Surabaya. 

PPTI dan Medco Foundation Bersama Perangi TBC dengan Metode 'Jemput Bola'

"Kami berkolaborasi dengan mitra-mitra strategis Dinas Kesehatan untuk mempermudah untuk menemukan penderita TB tersebut. Partisipasi aktif, dari Komunitas Pendamping, Peran Serta Puskesmas tentunya menjadi ujung tombak kami dalam upaya untuk mengeleminasi Tuberkolosis di Kota Surabaya," ujar Nanik saat family gathering untuk ratusan penderita TBC di Taman Flora, Surabaya, dikutip dari keterangannya, Senin 6 Mei 2024. 

Menurut Nanik, banyak sekali pasien yang sampai saat ini masih malu untuk membuka diri jika mereka terdiagnosa penyakit TB, dan itu menjadi hal yang menyulitkan untuk menjangkau mereka. 

"Hari ini, kami berkumpul bersama dengan keluarga para penderita penyakit TB untuk membantu menguatkan mereka, memberikan informasi lanjutan dan juga melakukan hipnotherapi kepada para pasien agar memiliki sugesti untuk tak lupa meminum Obat Penyembuhan TB, yang kami berikan melalui Puskesmas," jelasnya. 

"Harapannya melalui kolaborasi aktif seperti yang telah dilakukan dengan ERHA hari ini, masyarakat menjadi lebih sadar pentingnya pemeriksaan kesehatan khususnya pada katagori penyakit menular seperti Tuberkulosis," sambungnya. 

Oemar Saputra, Head of CSR & Corporate Relations Arya Noble Group, Induk Usaha ERHA mengatakan, bentuk dukungan ini sebagai bagian dari fokus mereka dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan. 

"Kami berkomitmen untuk terus membantu masyarakat agar mendapatkan akses kesehatan dan pengetahuan tentang penyakitnya agar dapat menjadi lebih sehat ke depannya," tuturnya. 

"Hal ini sejalan dengan poin-poin sustainable development goals (SDGs) nomor 3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan bagi masyarakat dan poin SDGs nomor 17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan. Kami percaya dengan adanya kolaborasi ini akan turut serta membantu tercapainya eleminasi Tuberkolosis di Surabaya," imbuh Oemar Saputra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya