Sebabkan Gagal Organ Hingga Kematian, Lakukan 3 Cara Ini Jika Alami Heatstroke Akibat Cuaca Panas

Ilustrasi heatstroke/cuaca panas.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA Lifestyle – Gelombang panas yang terjadi selama beberapa waktu belakangan ini di Asia Tenggara dan Asia Selatan, dapat berdampak pada kesehatan. Cuaca ekstrem yang mencapai 50 derajat Celcius di Filipina misalnya, atau 44,4 derajat di utara provinsi di Thailand dapat meningkatkan risiko penyakit salah satunya heatstroke. 

10 Wilayah Sulsel Dilanda Banjir, Kota Makassar-Barru Paling Parah

Heatstroke adalah bentuk paling parah dari hipertermia, atau penyakit terkait suhu panas. Heatstroke adalah kejadian umum selama cuaca panas dan lembap, atau saat ini rentan terjadi gelombang panas di berbagai wilayah  di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Heatstroke tidak boleh diabaikan karena dapat memicu komplikasi serius seperti kerusakan otak, kegagalan organ, bahkan kematian. Oleh karena itu, penanganan heatstroke membutuhkan intervensi tepat waktu. Seperti apa? Yuk, scroll untuk mengetahuinya.

Ada beberapa gejala yang perlu diperhatikan terkait heatstroke, di antaranya kulit kering, kebingungan, pusing, keringat berlebih, kulit pucat, masalah gerakan dan koordinasi, kejang, detak jantung cepat, dan lemah.

Tiga Bandara Ini Dalam Pantauan Khusus AirNav Buntut Cuaca Ekstrem saat Nataru

Lantas apa yang perlu dilakukan jika seseorang mengalami heatstroke? Berikut ini beberapa langkah yang perlu dilakukan ketika ada orang yang mengalami heatstroke, seperti dilansir dari laman resmi UNICEF, Jumat 3 Mei 2024. 

Ilustrasi berkeringat.

Photo :
  • Pixabay
Lembaga-lembaga Penting di Asia Tenggara jadi Target Kelompok Hacker yang Berbasis di Tiongkok?

1. Dinginkan tubuh dan segera ke fasilitas kesehatan jika kondisi parah

Jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala parah terkait gelombang panas, penting untuk mendinginkan suhu tubuhnya sebelum dibawa ke rumah sakit. Caranya, bantu orang tersebut duduk atau berbaring di tempat teduh yang sejuk dengan ventilasi yang baik. Tutup tirai untuk menghindari panas. Nyalakan kipas angin atau AC jika tersedia. Oleskan handuk basah ke kulit di kepala, leher, ketiak dan pangkal paha.

  • Bayi dan anak-anak: Lepaskan lapisan luar pakaian.
  • Wanita hamil: Minta mereka melepas lapisan pakaian berlebih di area pribadi jika memungkinkan.
  • Minta mereka tidur ke sisi kiri atau condong ke kiri.

Jika orang tersebut tidak sadarkan diri atau muntah, berbaringlah di sisi mereka sampai transportasi ke fasilitas kesehatan tiba. Jika tidak ada gejala parah maka rawat di rumah dan lanjutkan ke langkah 2 yakni mengurangi suhu.

2. Mengurangi suhu

Pindahkan orang tersebut ke area yang sejuk, tutup tirai untuk mengurangi cahaya matahari. Nyalakan kipas angin atau AC jika tersedia.

Oleskan handuk basah atau air dingin ke tubuh, terutama di kepala, leher, ketiak, dan selangkangan. Lalu, ganti handuk atau celupkan ke dalam air dingin setiap beberapa menit untuk membuat suhu di tubuh menjadi lebih dingin.

Jika tersedia, gunakan kipas dan semprotan (yang diisi air) untuk menyemprotkan air hangat ke tubuh dan keringkan dengan kipas berjalan pada saat yang bersamaan. Letakkan es atau handuk basah di leher, ketiak atau selangkangan dengan kipas angin juga. Bantu kipas tubuh secara manual jika tidak ada kipas angin yang tersedia.

Tangan dan kaki dapat dimasukkan ke dalam wadah berisi air dingin untuk membantu mendinginkan tubuh lebih cepat. Kaki anak-anak yang lebih besar dan lansia dapat direndam dalam air dingin (tapi tidak sedingin es) jika tersedia, atau mandi air dingin.

Perhatikan untuk tidak merendam bayi dan anak kecil ke dalam air yang sangat dingin. Jangan pula mengarahkan kipas ke wajah, terutama bayi. Serta jangan memberikan parasetamol/acetaminophen tanpa saran dari dokter Anda.

3. Rehidrasi

Bayi di bawah enam bulan: Menyusui untuk merehidrasi bayi. Dorong ibu untuk juga minum lebih banyak air putih, terutama jika menyusui.

  • Bayi dan anak-anak: Berikan bayi atau anak Anda air dalam jumlah kecil untuk membantu mereka terbiasa. Jika anak banyak berkeringat, tambahkan beberapa Garam Rehidrasi Oral (ORS) ke dalam air untuk anak konsumsi. Ikuti petunjuk dengan hati-hati. Jika tidak ada petunjuk, gunakan panduan berikut: anak di bawah usia dua tahun membutuhkan setidaknya 1/4 hingga 1/2 cangkir besar (250 ml) minuman ORS. Anak dua tahun atau lebih membutuhkan setidaknya 1/2 hingga 1 cangkir minuman ORS besar (250 ml). Jika tidak ada ORS premade yang tersedia, larutkan enam sendok teh gula dan 1/2 sendok teh garam dalam 1 liter air bersih.
  • Anak-anak yang lebih besar dan wanita hamil: Tambahkan ORS ke dalam air jika mereka berkeringat berlebihan. Mereka harus minum 100 ml ORS setiap 5 menit sampai mereka tampak lebih baik.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya