5 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari oleh Ibu Menyusui
- Pexels/Mart Production
JAKARTA – Selama masa menyusui, apa yang dimakan dan diminum oleh ibu dapat berpengaruh pada kesehatan dan kenyamanan bayi. Beberapa makanan dan minuman tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi pada bayi atau mengganggu keseimbangan nutrisi dalam ASI. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini deretan makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari oleh ibu menyusui. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
1. Kafein
Kafein terdapat dalam kopi, teh hitam, minuman berenergi, dan cokelat. Konsumsi kafein berlebihan dapat membuat bayi menjadi gelisah, sulit tidur, atau mengalami gangguan pencernaan. Disarankan untuk membatasi konsumsi kafein hingga dua cangkir kopi sehari atau menggantinya dengan minuman rendah kafein seperti teh hijau.
2. Makanan Berpotensi Alergi
Makanan yang umumnya menyebabkan alergi pada bayi, seperti kacang-kacangan (kacang tanah, kacang almond), telur, susu sapi, ikan, dan kerang, sebaiknya dihindari oleh ibu menyusui. Reaksi alergi pada bayi dapat terjadi melalui ASI jika ibu mengonsumsi makanan tersebut.
3. Makanan Pedas dan Berbumbu Kuat
Makanan pedas dan berbumbu kuat seperti cabai, bawang putih, dan bumbu-bumbu lainnya dapat menyebabkan iritasi pada lambung bayi dan mengganggu kenyamanannya. Sebaiknya pilih makanan yang lebih lembut dan tidak terlalu berbumbu selama masa menyusui.
4. Minuman Beralkohol
Alkohol dapat masuk ke dalam ASI dan memengaruhi kualitas serta kuantitas ASI yang dihasilkan. Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan bayi, gangguan tidur, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Sebaiknya hindari minuman beralkohol selama menyusui atau konsumsi dalam jumlah yang sangat terbatas.
Makanan tinggi gula dan lemak jenuh dapat menyebabkan peningkatan berat badan berlebih pada ibu menyusui dan mengganggu keseimbangan nutrisi dalam ASI. Hindari makanan olahan yang tinggi gula dan lemak jenuh, serta lebih memilih makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
Penting untuk diperhatikan bahwa setiap bayi memiliki reaksi yang berbeda terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh ibunya. Perhatikan reaksi bayi setelah ibu mengonsumsi makanan tertentu dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika ada kekhawatiran.