5 Mitos Tentang Masturbasi, Benarkah Bisa Hilangkan Keperawanan?

Ilustrasi masturbasi
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – Masturbasi adalah tindakan yang biasa dilakukan dengan menyentuh bagian sensitif di tubuh hingga menimbulkan gairah dan kesenangan seksual. Pada dasarnya, masturbasi adalah suatu tindakan normal yang merangsang diri sendiri pada klitoris pada wanita atau penis pada pria dengan cara mengelus atau memijat, hingga mencapai orgasme. Selain kepuasan seksual, masturbasi memiliki banyak manfaat kesehatan termasuk menghilangkan stres, mengubah suasana hati, serta tidur lebih nyenyak.

"Ini adalah bagian normal dan alami dari seksualitas manusia yang dilakukan banyak orang, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau orientasi seksual," kata konselor dan pelatih keintiman, Niyatii N Shah, melansir Health Shots, Jumat 6 April 2024. Scroll lebih lanjut ya.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Springer, diamati bahwa sekitar 65 persen pria dan 40 persen wanita melakukan masturbasi. Namun, ada banyak mitos seputar masturbasi yang beredar di masyarakat. Ketahuilah 5 mitos tentang masturbasi berikut ini yang tidak sesuai dengan fakta.

1. Masturbasi menyebabkan hilangnya keperawanan

Secara global, keperawanan dipahami sebagai pecahnya selaput dara, padahal sebenarnya tidak. Keperawanan adalah konstruksi sosial dan budaya yang biasanya mengacu pada hubungan seksual pertama kali, bukan rangsangan diri. Sederhananya, seseorang disebut masih perawan jika tidak pernah berhubungan seks. Di sisi lain, masturbasi merupakan bentuk ekspresi seksual yang wajar dan umum namun tidak mengakibatkan hilangnya keperawanan.

2. Masturbasi menyebabkan kerusakan fisik

Klaim yang menyatakan bahwa masturbasi menyebabkan kebutaan, kemandulan, atau disfungsi ereksi tidak berdasar dan tidak didukung oleh bukti ilmiah. Masturbasi adalah aktivitas yang aman dan sehat yang tidak menimbulkan risiko terhadap kesehatan fisik bila dilakukan dengan benar dan aman.

3. Masturbasi adalah akibat dari penyakit mental

Jangan Panik Kalau Anak Kena HFMD, Begini Penanganannya Menurut Dokter

Ilustrasi masturbasi

Photo :
  • Times of India

Faktanya, masturbasi bukan merupakan indikasi penyakit mental atau gangguan psikologis. Seseorang dapat melakukan masturbasi karena beberapa masalah kesehatan mental. Masturbasi adalah aspek normal seksualitas manusia yang dilakukan oleh orang-orang dari segala usia dan latar belakang.

Kakak Aman Indonesia, Membangun Kesadaran Anak untuk Melawan Kekerasan Seksual Sejak Dini

4. Kesenangan diri dapat menurunkan sensitivitas seksual

Masturbasi biasanya tidak mengakibatkan penurunan sensitivitas seksual kecuali orang itu terlalu sering melakukan masturbasi. Faktanya, masturbasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran terhadap tubuh dan respons seksual seseorang, sehingga meningkatkan kepekaan dan kenikmatan selama aktivitas seksual dengan pasangan.

Waspada Lonjakan Kasus Cacar Air, Pakar Sarankan Jaga Imun dengan Cara Ini

5. Masturbasi adalah ekspresi seksual yang tidak sehat

Masturbasi adalah bagian alami dan normal dari seksualitas manusia. Ini bisa menjadi cara yang menyenangkan dan memuaskan untuk mengeksplorasi keinginan dan kesukaan seseorang dalam urusan seksualnya. Ini memungkinkan orang tersebut mengenali zona kesenangannya sendiri dan akan membantu seseorang berkomunikasi dengan pasangannya.

Ilustrasi kelamin pria.

Ngeri, Setelah Masturbasi Pria ini Malah Alami Robekan Aorta Parah Nyaris Meninggal

Berdasarkan laporan medis, pria tersebut mengalami pusing, sensasi kesemutan pada kedua tangan, dan rahang menegang, setelah melakukan masturbasi.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024