Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni

Ilustrasi madu
Sumber :
  • Pixabay/ Ri_Ya

VIVA  LifestyleMadu adalah sumber rasa manis alami yang baik untuk kesehatan termasuk menjaga kestabilan gula darah apabila dikonsumsi tidak berlebihan. Madu memiliki rasa manis alami dan dinilai lebih sehat dibanding gula pasir dan pemanis lain. Pada dasarnya, madu termasuk sebagai salah satu jenis gula yang dapat ditambahkan ke makanan atau minuman, meski memang manfaat madu lebih tinggi dibanding jenis gula lainnya

Namun perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis tambahan. Di pasaran, banyak madu dijual dengan harga murah namun perlu diragukan keasliannya.

Oleh sebab itu, ada banyak tips yang menjelaskan cara membedakan madu murni dan palsu, di antaranya adalah tekstur yang kental, bisa terbakar, beraroma bunga, tidak berbusa, rasa manis tidak bertahan lama, hingga mengandung jejak serbuk sari yang kehitaman.

Namun apakah ciri-ciri tersebut benar-benar dapat menjamin keaslian madu yang dijual di pasaran?

"Kalau dilihat di atikel-artikel yang ada di internet sebenarnya banyak yang mengungkapkan bagaimana ciri-ciri madu murni dan palsu. Tetapi semua itu bisa dibantah karena masing-masing madu tidak bisa distandarisasi. Kondisi dan cuaca beda, kualitas produk jadi beda," kata Brand Owner Herpil Official, Rian Arga Putra, dalam media briefing bersama Ninja Xpress, di Jakarta, Kamis 25 April 2024.

Media Briefing Ninja Xpress

Photo :
  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar

Sebagai pengusaha madu murni, Rian sudah melewati banyak proses untuk menunjukkan pada konsumen keaslian produk yang dimilikinya. Menurutnya, membuktikan keaslian madu hanya bisa dilakukan dengan cara yang ilmiah dan transparansi dalam proses pembuatannya agar konsumen tidak ragu untuk membelinya.

Cara pertama adalah dengan melakukan tes uji laboratorium. Dengan cara yang ilmiah ini, maka produk madu akan mendapatkan sertifikasi resmi dari hasil uji lab. Alhasil, dapat diketahui apakah madu tersebut mengandung gula tambahan atau rasa manisnya memang asli.

Tangani Kasus Sengketa Perusahaan Asuransi, OJK Diminta Turun Tangan

"Ada dua poin penting yang bisa mengecek apakah madu ini asli atau tidak. Pertama, madu langsung dicoba masuk tes laboratorium. Ada laboratorium khusus yang bisa menguji hasil keaslian madu yakni di laboratorium UI,"jelas Rian Arga Putra.

Selain melakukan uji laboratorium, proses pembuatan madu mulai dari panen hingga pengemasan dan pengiriman harus transparan dan diketahui oleh para pembeli.

Resep Jus Timun Nipis Madu, Minuman Penyegar Tenggorokan saat Cuaca Panas Terik

Inilah mengapa media sosial dan fitur-fitur digital sangat bermanfaat bagi para penjual. Dengan kecanggihan teknologi, maka konsumen bisa melihat sendiri bagaimana proses pembuatan madu tersebut. Menurut Rian, biasanya banyak pedagang yang melakukan kecurangan dengan menambahkan pemanis tambahan ketika proses pengemasan.

"Yang kedua, konsumen harus bisa pastikan proses pembuatan madu itu dari panen, pengemasan, sampai proses kirim. Kita bisa lihat potensi kecurangan atau tidaknya di situ," ungkapnya.

Lebarkan Sayap dengan Konsep ‘Affordable Indulgence’

"Jadi, kita buat prosesnya transparan dari awal sampai akhir," sambung Rian.

Dalam upaya meningkatkan penjualan. Rian Agra Putra selaku pengusaha madu murni telah memanfaatkan fasilitas foto produk dari Ninja Xpress. Selama periode Ramadan dan Lebaran tahun 2024, sebanyak lebih dari 70 shipper/UKM telah memanfaatkan fasilitas Creative Business Solution dari Ninja Xpress untuk foto dan video produk, mereka juga melakukan klaim poin reward untuk mendapatkan berbagai penawaran menarik dari Ninja Xpress di bulan Ramadan, sementara lebih dari 65 shipper/UKM berencana menghadiri agenda networking dalam program Akselerasi. Salah satu shipper/UKM yang memanfaatkan program Ninja Xpress adalah Carem Valencia, bisnis owner dari dua online shop yang menjual produk fesyen. 

Ilustrasi Pajak

Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menegaskan penolakan terhadap rencana pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024