Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024

Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

VIVA – Terjadinya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia pada kuartal I tahun 2024. Hingga Maret 2024, terdapat 43.271 orang yang menderita DBD dan 343 jiwa meregang nyawa akibatnya. Jumlah pada kuartal I tahun 2023 lalu adalah sebanyak 17.434 kasus dengan total kematian sebanyak 144 jiwa.

Mau Persahabatan Abadi? Rahasia Mengapa Teman Lama Selalu Ada

Menurut Masdalina Pane, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), semua pihak yang terlibat harus mengambil tindakan tegas terhadap peningkatan kasus DBD.

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito
Jangan Dibuang! Ini 5 Alasan Kenapa Anda Harus Makan Ceker Ayam

"Kenaikan kasus dengue sebenarnya telah terjadi sejak November 2023 di beberapa wilayah. Tapi sepertinya kita tidak serius mengendalikannya, sehingga wilayahnya bertambah luas dan kasus terus meningkat," ujarnya.

Dilansir dari Goodstats pada Rabu 24 April 2024, selain itu Masdalina menyatakan bahwa tren kasus DBD ini akan secara bertahap berkurang saat siklus reproduksi nyamuk penyebab DBD, Aedes aegepty kembali normal. Meskipun demikian, ini bukan berarti keadaan saat ini boleh dibiarkan begitu saja. Setiap daerah harus memantau perkembangan kasus DBD dan melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi korban jiwa.

Perut Buncit Mengganggu? Coba 5 Minuman Ini untuk Hasil Maksimal!

Sementara itu, hingga pertengahan April 2024, tercatat 3.875 kasus DBD di DKI Jakarta, menurut Dinas Kesehatan (Dinkes). Jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak enam jiwa.

"Data per tanggal 16 April 2024 jumlah meninggal enam orang," ujar Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati.

Kasus DBD telah meningkat secara signifikan sejak awal tahun 2024. Pada Januari 2024, DKI Jakarta memiliki 310 kasus DBD. Pada Februari 2024, jumlah tersebut meningkat dua kali lipat menjadi 767 kasus. Pada Maret 2024, jumlah tersebut meningkat menjadi 2.163 kasus, namun kemudian turun menjadi 635 kasus pada April 2024. Namun, jumlah ini diperkirakan akan meningkat di masa mendatang.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta saat ini melakukan fogging untuk membunuh nyamuk penyebab penyakit DBD. Selain itu, pemerintah juga meminta masyarakat setempat untuk terus menjaga kebersihan diri dimanapun mereka berada dan menerapkan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur penambungan udara untuk mencegah penyebaran nyamuk DBD.

Fogging di lokasi sirkuit jelang MXGP Samota.

Photo :
  • VIVA/Irwan Taliwang

Soroy Lardo, seorang dokter spesialis penyakit dalam dan pengurus Ikatan Dokter Indonesia, menjelaskan bahwa faktor hulu dan hilir adalah dua penyebab tren kasus DBD yang meningkat di Indonesia.

Faktor hulu mencakup perubahan cuaca, perilaku hidup sehat, dan kesehatan lingkungan, sedangkan faktor hilir lebih terkait dengan kondisi dan sistem daya tahan tubuh. Individu dengan daya tahan tubuh rendah cenderung lebih mudah sakit yang meningkatkan risiko terkena DBD.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya