Dokter Boyke Ungkap Bahaya Pijat Perbesar Penis, Bisa Sampai Diamputasi
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Hingga saat ini memiliki penis ukuran besar menjadi tolak ukur kejantanan seorang pria. Bahkan disebut-sebut seorang pria yang memiliki ukuran penis besar menjamin kepuasan seks pasangannya.
Maka tidak heran banyak pria melakukan beragam cara untuk bisa mengubah ukuran penis mereka. Kalau di Indonesia ‘pijit di mak erot’ jadi salah satu alternatif dalam membuat hal tersebut. Scroll lebih lanjut ya.
Namun taukah Anda bahwa melakukan pijat pembesar penis tersebut ternyata tidak hanya sekedar pijat biasa. Mereka akan memasukkan silikon ke penis Anda sehingga membuat penis terlihat lebih besar. Hal ini diungkap oleh seksolog kenamaan dr. Boyke.
“Itu tidak sekedar pijat dimasukkan yang namanya silikon. Enggak mungkin otot segede gitu,” kata dr. Boyke saat berbincang dengan Praz Teguh di PWK dikutip dari tayangan YouTube Has Creative.
Lebih lanjut dijelaskan dr. Boyke bahwa saat terjadi proses pemijatan itu, penis akan ditarik hingga menyebabkan terjadinya pembengkakan sehingga penis menjadi terlihat besar.
“Ditarik dikasih karet itu sebenarnya terjadi pembengkakan. Apa bedanya sama dengan disengat tawon? Orang kalau mau itu gede dimasukin tawon bambu supaya gede, biar ceweknya kagum. Itulah karena ada selalu mitos seakan-akan yang gede itu yang terbaik,” jelasnya.
Ilustrasi penis.
- Pixabay
Dr. Boyke juga mengungkap bahaya dari melakukan pembesaran penis demi membuat kesenangan sesaat.
“Bahaya dipijat. Itu kamu terima itu diberikan Tuhan ukuran segitu. Yang penting bukan ukurannya tapi gocekannya. Cukup bahaya beberapa orang yang sudah melakukan itu mereka datang ke klinik pasutri minta dikecilin lagi diambil silikon,” katanya.
Dia bahkan mengungkap pengalaman tentang keinginan seorang pria yang ingin membuat penisnya besar. Salah satunya dengan membungkus penis menggunakan daun gatal yang umum ada di Ambon.
Daun gatal itu jika terkena kulit akan menyebabkan gatal dan terjadi pembengkakan lantaran adanya alergi kulit. Alergi kulit itu merupakan infeksi, yang lama kelamaan bisa membusuk dan berakibat pada pengamputasian penis.
“Yang sering (pijit) tentara yang mau ke Ambon ke Papua. Mereka penisnya dibungkus pakai daun gatal-gatal, itu pengalaman klinik. Terjadi alergi kulit membengkak setelah itu terinfeksi membusuk harus diamputasi penis. Iya hanya untuk kencing dikasih saluran. Hilangnya dunia sebagian,” ujarnya.
