Meli Joker Tewas Bunuh Diri Sambil Live di Instagram, Psikolog Soroti Hal Ini

Ilustrasi bunuh diri.
Sumber :
  • Pexels

VIVA Lifestyle – Kabar mengejutkan datang dari selebgram Fitri Meliana atau Meli Joker. Meli ditemukan tewas bunuh diri saat dirinya sedang melakukan live di Instagramnya @melijoker222 pada Minggu 14 April 2024 lalu.  Dalam tayangan live tersebut, Meli diketahui menggantung dirinya di kamar mandi rumahnya sepulang dari rumah sang kekasih. 

Soroti Banyak Bunuh Diri karena Pinjol, DPR Minta Pemerintah Gerak Cepat Benahi Regulasi

Diduga, Meli mengalami depresi dan sempat cekcok dengan sang kekasih sebelum akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Sang kakak pun menemukan Meli sudah tak bernyawa dan melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.

Lantas bagaimana kasus bunuh diri yang dilakukan Meli Joker pekan lalu jika dilihat dari kacamata psikolog? Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Kasus Bunuh Diri Marak gegara Pinjol Ilegal, Puan Minta Pemerintah Punya Langkah Konkret

Selebram Meli Joker.

Photo :
  • Instagram @melijoker222.

Psikolog klinis, Meity Arianty mengungkap bahwa tingkat bunuh diri kadang masih belum menjadi perhatian penting sebab ada diyakini sebagai tidak disengaja atau kecelakaan, padahal menurut Arias, Anderson,Kung, et all 2003) diperkirakan rata-rata 20 menit seorang di Amerika serikat meninggal karena bunuh diri.

Deretan Kasus Bunuh Diri Terkait Pinjol di Indonesia Sepanjang 2024, Terbaru Satu Keluarga Tewas di Ciputat

Dijelaskannya lebih lanjut, bunuh diri adalah tindakan kompleks yang beragam sehingga agak sulit menjelaskannya. Beberapa studi penelitian mempertanyakan tentang pandangan seseorang akan hidup dan mati.

Pertama gangguan psikologis, Meity menjelaskan bahwa banyak orang dengan gangguan mood memiliki pikiran bunuh diri dan beberapa terlibat dalam perilaku bunuh diri dan hasil penelitian menyebutkan mereka yang mencoba bunuh diri mengalami depresi saat melakukan tindakan tersebut. 

Beberapa penyakit mental lainnya disebutkan dibeberapa penelitian menyebutkan orang yang dirawat di rumah sakit karena skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan kontrol impuls, ganggaun penggunaan zat, gangguan kepribadian ambang masih di kaitkan dengan percobaan bunuh diri.

Ilustrasi bunuh diri

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

“Disamping itu gangguan mental seperti gangguan panik, cemas dan gangguan makan dikaitkan dengan peningkatan resiko bunuh diri. Dari sebagian besar gangguan yang ada di atas, bunuh diri paling mungkin terjadi ketika seseorang mengalami depresi komorbiditas,” kata dia saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis 18 April 2024.

Lebih lanjut gangguan neurobiologis dimana kata Meity kadar serotonin yang rendah yang muncul terkait dengan depresi dimana diketahui depresi berperan dalam kasus bunuh diri. 

Ketiga faktor sosial, masalah ekonomi dan sosial telah terbukti mempengaruhi tingkat bunuh diri. Di beberapa penelitian selama 100 tahun terakhir, tingkat bunuh diri meningkat selama resesi ekonomi.

Kemudian, efek laporan media tentang bunuh diri terkait selebritis atau artis meningkat hingga 12%, seperti kematian Marilyn Monroe, kemudian isolasi sosial dan kurangnya sosialisasi adalah salah satu prediktor kuat dari ide perilaku bunuh diri, sebab mereka berpendapat bahwa sensasi kesendirian tanpa orang lain merupaka faktor utama dalam perkembangan bunuh diri.

Ilustrasi gantung diri

Photo :
  • vstory

Keempat masalah psikologis, adanya rasa bersalah, masalah cinta, ditinggal orang yang dicintai, rasa sakit emosional, kekosongan perasaan atau hampa, seseorang yang buruk dalam pemecahan masalah, fungsi intelektual dlm memikirkan tindakan, putus asah, menghindari tanggung, dan tidak memiliki alasan untuk hidup. 

“Terkait kasus yg terjadi pada Meli Joker menurut polisi disebabkan kesal atau marah karena kekasihnya tidak mau diajak Live IG uang membuatnya memilih mengakhiri hidupnya. Menurut saya, jauh sebelumnya Meli Joker sudah memiliki masalah terkait mental health. Sebab tidak mungkin Meli Joker tiba-tiga bunuh diri untuk alasan kecewa atau kesal dengan pacarnya,” ujarnya.

Artikel ini tidak untuk menginspirasi dan diimbau Anda tak menirunya. Jika Anda merasakan gejala depresi, permasalahan psikologi yang berujung pemikiran untuk melakukan bunuh diri, segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu Anda seperti psikolog, psikiater atau klinik kesehatan mental.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya