Jadi Gampang Sakit, Benarkah Stres Mempengaruhi Sistem Imun?

Ilustrasi depresi/stres.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

VIVA Lifestyle – Sistem kekebalan tubuh, jaringan protein, organ, dan sel darah putih, bertanggung jawab untuk bertahan melawan penyerang seperti kuman dan penyakit yang menyerang tubuh. Ini tidak hanya melindungi seseorang dari jatuh sakit, tetapi juga membantu penyembuhan ketika sedang sakit.

Di Balik Topeng Keberhasilan: Kisah Nyata Burnout di Dunia Finansial

Jadi, untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, sebaiknya makan makanan sehat, olahraga, dan tidur nyenyak. Ada juga hal atau kebiasaan yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh yakni stres.

Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau tuntutan dalam hidup. Hal ini dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti pekerjaan, hubungan, masalah keuangan, atau perubahan besar dalam hidup, termasuk pernikahan.

Spesialis Kejiwaan ini Ungkap Alasan Kenapa Banyak Generasi Sandwich Banyak yang Stres

Saat menghadapi stres, tubuh melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol, mempersiapkannya untuk respons lawan atau lari. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Ilustrasi sakit kepala, putus asa, depresi, pusing, stres.

Photo :
  • Pixabay/ lukasbieri
Sambangi KPK, Dr Tirta Diminta Lakukan Ini

"Meskipun stres sampai batas tertentu dapat bermanfaat dan memotivasi seseorang untuk bekerja lebih baik, stres kronis, yang merupakan stres jangka panjang, dapat berdampak negatif secara signifikan pada kesehatan fisik dan mental," kata pakar ilmu kesehatan mental dan perilaku, Dr Rahul Chandhok, melansir Healthshots, Kamis 18 April 2024.

Selain dapat membahayakan kulit, stres juga tidak baik untuk sistem kekebalan tubuh manusia.

Orang yang terpapar stres kronis seperti pelecehan dapat mengalami disregulasi kekebalan yang mungkin menetap dan parah, menurut penelitian tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Current Opinion in Psychology.

Inilah bagaimana stres dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh.

1. Pelepasan Kortisol

Stres memicu pelepasan kortisol, hormon yang membantu tubuh merespons stres. Namun, peningkatan kadar kortisol secara kronis dapat menekan fungsi kekebalan tubuh dengan mengurangi produksi limfosit, yaitu sel darah putih yang diperlukan untuk melawan infeksi.

Ilustrasi depresi/stres.

Photo :
  • Freepik/jcomp

2. Gangguan Pola Tidur

Stres sering kali mengganggu pola tidur sehingga mengakibatkan kualitas tidur buruk atau insomnia. Jika seseorang kurang tidur, hal ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga membuat orang itu lebih rentan terhadap infeksi. 

3. Dampak Terhadap Kesehatan Usus

Usus dan sistem kekebalan tubuh saling berhubungan erat. Stres dapat mengganggu keseimbangan bakteri menguntungkan dalam mikrobioma usus, mengganggu fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi dan peradangan saluran cerna.

4. Perilaku Koping yang Negatif

Beberapa orang mungkin mengatasi stres dengan melakukan perilaku tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau kebiasaan makan yang buruk.

Ilustrasi stres, pusing, putus asa, depresi

Photo :
  • Pixabay/ geralt

Perilaku ini dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi dan penyakit kronis. 

5. Dampak Psikologis

Stres dapat berkontribusi pada kondisi psikologis seperti kecemasan dan depresi, yang terkait dengan disfungsi kekebalan tubuh, kata pakar tersebut.

Tekanan psikologis dapat menghambat komunikasi antara otak dan sistem kekebalan tubuh, sehingga mengakibatkan disregulasi respons imun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya