Tidur dengan AC Menyala? Hati-hati 6 Masalah Kesehatan Ini Mengintai

Ilustrasi wanita tidur digangu jin atau setan
Sumber :
  • pixabay.com

VIVA Lifestyle – Indonesia yang beriklim tropis membuat penggunaan Air Conditioner (AC) rasanya kian wajib, terutama di kota-kota besar. Tapi hati-hati, ketergantungan terhadap penyejuk udara ini ternyata dapat menimbulkan risiko kesehatan. 

Kenali Gejala Penyakit Asma, IDI Kabupaten Cilacap Berikan Informasi Pengobatan

Tidur dengan AC menyala dapat memberikan kenyamanan di malam hari, namun sayangnya ini juga dapat menimbulkan risiko kesehatan tertentu jika tidak digunakan dengan tepat. Berikut 6 potensi masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan jika tidur dengan AC menyala, dilansir Times of India, Rabu 17 April 2024. Yuk, scroll.

Pernapasan
Tidur di ruangan dengan AC menyala dapat menyebabkan gangguan pernapasan, terutama bagi individu yang sensitif terhadap udara dingin atau memiliki penyakit pernapasan, seperti asma atau alergi. Udara dingin yang dihasilkan AC dapat mengiritasi saluran pernapasan sehingga menimbulkan gejala seperti batuk, mengi, dada sesak, dan sesak napas. Selain itu, unit AC dapat menyebabkan alergen dan polutan di udara jika tidak dirawat dengan baik, sehingga memperburuk gejala pernapasan bagi individu yang rentan. 

Gejalanya Mirip Flu Biasa, Awas Risiko Serius Virus RSV yang Meningkat di Musim Hujan

Ilustrasi pendingin ruangan (air conditioner/AC).

Photo :
  • Pixabay/mohammed_hassan

Untuk mengurangi masalah pernapasan, pertimbangkan untuk mengatur suhu AC pada tingkat sedang, menggunakan pelembap udara untuk menambah kelembapan udara, dan bersihkan atau ganti filter udara secara teratur untuk mengurangi alergen dan polutan. 

7 Kebiasaan Sebelum Tidur agar Terhindar dari Mimpi Buruk Menakutkan

Mengeringkan kulit dan mata
Kurangnya kelembapan bisa menyebabkan kulit dan mata menjadi kering. Udara dingin yang dihasilkan AC dapat menghilangkan kelembapan kulit, sehingga menyebabkan kulit kering, gatal dan mengelupas. Demikian pula, paparan udara kering dalam waktu lama dapat menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan pada mata, sehingga memperburuk gejala seperti kemerahan, gatal, dan penglihatan kabur. 

Untuk meringankan kulit dan mata kering, pertimbangkan untuk menggunakan pelembap udara untuk meningkatkan tingkat kelembapan udara di dalam ruangan, mengoleskan pelembap pada kulit sebelum tidur, dan ,menggunakan obat tetes mata untuk melembapkan mata sesuai kebutuhan. 

Meningkatkan kekakuan otot dan nyeri
Tidur dengan AC menyala dapat menyebabkan otot kaku dan nyeri sendi. Apalagi jika tubuh terpapar suhu dingin dalam jangka waktu lama. Suhu dingin dapat menyebabkan otot berkontraksi dan menegang, sehingga menyebabkan kekakuan dan ketidaknyamanan. Selain itu, udara dingin dapat memperburuk nyeri dan kekakuan sendi pada penderita arthritis atau kondisi muskuloskeletal lainnya. 

Untuk mencegah kekakuan otot dan nyeri sendi, pertimbangkan untuk mengatur suhu AC ke tingkat yang nyaman, menggunakan selimut atau lapisan agar tetap hangat saat tidur, dan melakukan peregangan ringan sebelum tidur untuk meningkatkan relaksasi dan fleksibilitas. 

Melemahkan sistem kekebalan tubuh
AC menyala saat tidur juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, karena udara dingin dapat melemahkan respons imun tubuh dan membuat individu lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri. Paparan suhu dingin dalam waktu lama juga dapat menyempitkan pembuluh darah di saluran hidung dan saluran pernapasan bagian atas, sehingga mengurangi kemampuan tubuh dalam menangkis patogen dan virus. 

Untuk mengurangi risikonya, pertimbangkan untuk menjaga suhu ruangan tetap nyaman, menerapkan kebiasaan kebersihan yang baik, seperti sering mencuci tangan dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, serta memastikan ventilasi yang baik di kamar tidur untuk meminimalkan penyebaran patogen di udara. 

Mengganggu pola tidur
Hal ini terjadi terutama jika suhu terlalu dingin atau AC mengeluarkan suara bising yang mengganggu tidur. Suhu dingin dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan terbangun di malam hari, sementara AC yang berisik dapat mengganggu tidur sehingga tidak nyenyak. 

Agar tidur lebih nyenyak, pertimbangkan untuk mengatur suhu AC ke tingkat yang nyaman, menggunakan white noise atau penyumbat telinga untuk memblokir kebisingan, dan menjaga jadwal tidur yang konsisten. Selain itu, hindari mengonsumsi kafein atau melakukan aktivitas yang merangsang menjelang waktu tidur, karena dapat mengganggu permulaan dan kualitas tidur. 

Memperburuk alergi
Ini bisa terjadi pada individu yang sensitif, karena unit AC dapat mengedarkan alergen seperti debu, serbuk sari, jamur dan bulu hewan peliharaan jika tidak dirawat dengan baik. Selain itu, tingkat kelembapan yang rendah di ruangan ber-AC dapat berkontribusi pada akumulasi alergen dan polutan di udara, sehingga memperburuk gejala seperti bersin, hidung tersumbat, pilek dan mata gatal. 

Untuk meringankan gejala alergi, pertimbangkan untuk menggunakan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) di unit AC untuk memerangkap alergen, membersihkan atau mengganti filter udara secara teratur untuk mengurangi paparan alergen, dan menjaga kamar tidur tetap bersih dan bebas dari debu serta bulu hewan peliharaan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya