2 Ribu Lebih Calon Dokter Spesialis Alami Depresi, Kemenkes Lakukan Tindak Lanjut
- Freepik/jcomp
VIVA Lifestyle – Baru-baru ini muncul data dari analisis kesehatan jiwa calon dokter spesialis yang menunjukkan bahwa 2 ribu lebih calon dokter spesialis didagnosis mengalami depresi. Dari data yang diamnil di 28 Rumah Sakit Vertikal (RSV) pendidikan bagi 12.121 PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) terdapat 2.716 calon dokter spesialis yang didiagnosa mengalami depresi.
Dari data itu diketahui sebanyak 1.977 diantaranya mengalami depresi gejala ringan. Sementara 486 PPDS mengalami depresi gejala sedang, 178 diantaranya didagnosis depresi sedang dan berat. Serta 75 orang PPDS diketahui mengalami depresi berat. Scroll lebih lanjut ya.
Ada 5 program studi dengan PPDS yang mengalami gejala depresi terbanyak. Pertama adalah program studi Ilmu Kesehatan Anak dengan 381 (14,0 persen). Kedua, ada program studi Ilmu Penyakit Dalam dengan 350 (12,9 persen), Anesesiologi dan terapi Intensif sebanyak 248 (9,1 persen), Neurologi sebanyak 164 (6,0 persen), serta Obstetri dan Ginekologi sebanyak 153 (5,6 persen).
Terkait dengan temuan tersebut, Kementerian Kesehatan melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkap pihak Kementerian Kesehatan telah melakukan tindak lanjut. Salah satunya untuk menjadikan laporan ini sebagai acuan untuk proses pendidikan para PPDS ke depannya.
"Salah satunya dengan adanya kajian cepat seperti ini yang akan menjadi bahan masukan untuk proses pendidikan para PPDS. Serta untuk pencegahan ke depannya yang depresi ringan dapat segera ditangani agar tidak menjadi depresi berat," kata Nadia saat dihubungi VIVA, Selasa 16 April 2024.
Di sisi lain, dengan adanya survei ini juga menjadi salah satu alat deteksi dini pencegahan masalah kesehatan jiwa di kalangan PPDS.
"Jadi ini seperti deteksi dini untuk mencegah kesehatan jiwa ke depannya," ujar Nadia.
Sebagai informasi tambahan, dari total 2.714 PPDS RSV tercatat ada 614 calon dokter spesialis mengalami gejala depresi berasal dari RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan 350 calon dokter spesialis dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Selanjutnya, diikuti oleh 326 calon dokter spesialis yang berasal dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 284 calon dokter spesialis yang berasal dari RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah, dan 240 calon dokter spesialis dari RS Wahidin Sudirohusodo.