Bukan Jam 7, Ini Waktu yang Tepat untuk Makan Malam

Ilustrasi diet.
Sumber :
  • Pexels/rawpixel.com

VIVA Lifestyle – Salah satu faktor terpenting dalam menentukan waktu makan malam adalah jadwal harian Anda. Jika Anda bekerja pukul 9 pagi hingga 5 sore, Anda mungkin lebih suka makan malam sekitar pukul 6 atau 7 malam setelah pulang kerja. 

Siapa Bilang Penderita Diabetes Tak Boleh Makan Nasi Padang? Begini Triknya Menurut Ahli Gizi

Namun, jika Anda bekerja shift malam atau memiliki komitmen pekerjaan di malam hari, Anda mungkin perlu menyesuaikan waktu makan malam Anda. Lalu, kapan waktu makan malam yang ideal? Yuk, scroll untuk mengetahuinya. 

Dilansir Times of India, Jumat 12 April 2024, cobalah perhatikan isyarat lapar dan ritme alami tubuh Anda. Jika Anda merasa lapar pada waktu tertentu setiap malam, ini mungkin merupakan indikasi yang baik bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk makan malam. Namun, berhati-hatilah jika Anda makan karena kebiasaan bukan karena rasa lapar yang sebenarnya. Sebab, hal itu dapat menyebabkan makan berlebihan. 

Banyak Pantangan Tapi Tetap Wajib Makan Karbo, Penderita Diabetes Harusnya Makan Apa?

Ilustrasi konsumsi permen dan makanan manis berlebih

Photo :
  • Freepik: wayhomestudio

Waktu makan Anda juga dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan Anda. Beberapa penelitian menunjukkan, makan lebih awal di malam hari dapat bermanfaat untuk pencernaan, kualitas tidur dan pengelolaan berat badan. 

Mr P Tak 'Bangun' di Pagi Hari Bisa Tanda Bahaya? Bagaimana Cara Obatinya?

Di sisi lain, makan terlalu dekat dengan waktu tidur, dapat mengganggu tidur dan menyebabkan gangguan pencernaan. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan atau pantangan makanan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan atau ahli diet untuk menentukan waktu makan terbaik sesuai kebutuhan Anda. 

Anjuran untuk makan malam sekitar jam 7 malam didasarkan pada beberapa faktor. Pertama, hal ini selaras dengan ritme sirkadian alami tubuh, sehingga memungkinkan pencernaan terjadi pada periode ketika metabolisme paling aktif. 

Makan lebih awal di malam hari juga memberi tubuh lebih banyak waktu untuk memproses makanan sebelum tidur, sehingga mengurangi risiko gangguan pencernaan atau gangguan tidur. Selain itu, makan malam pada waktu ini memberikan banyak kesempatan untuk bersosialisasi dengan keluarga atau teman. 

Namun, jadwal dan preferensi tiap individu pasti berbeda-beda. Jadi, penting untuk menemukan waktu makan malam yang sesuai dengan gaya hidup seseorang. Lalu, jam berapa waktu makan malam yang tepat?

"Menurut penelitian dan pengalaman praktis saya, saya merekomendasikan untuk makan malam minimal 3 jam sebelum tidur," kata Ahli Gizi Klinis dan Dietetika di Rumah Sakit Max, Gurgaon, India, Dt. Surabhi Sharma. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan beberapa manfaat yang didapat jika makan malam 3 jam sebelum tidur:

Menghilangkan kembung
Makan malam sering menyebabkan mulas, sehingga meningkatkan risiko penyakit pencernaan. Seringkali, sensasi rasa terbakar di dada mungkin dirasakan, ini disebabkan oleh gas dan kembung. Sementara jika makan malam lebih awal, lebih sedikit kemungkinan untuk mengalami refluks asam dan mulas. 

Meningkatkan kualitas tidur
Saat Anda mulai makan malam lebih awal, Anda memberi tubuh cukup waktu untuk melepaskan melatonin ke titik di mana antaa jam 10 malam hingga jam 2 pagi, ketika hormon mencapai puncak pertumbuhan. Enzim perbaikan, enzim restoratif, semua akan disekresikan. Itulah alasan mengapa saat bangun Anda merasa energik dan segar. 

Menjaga kadar glukosa darah
Makan terlalu larut dapat menyebabkan kadar glukosa tinggi dan berakhir merasa kembung, khususnya bagi penderita diabetes. Sebaliknya, makan sedikit diikuti dengan makan malam lebih awal, merupakan kunci untuk mengontrol kadar gula darah. 

Menjaga berat badan
Makan lebih awal di malam hari dapat mendukung metabolisme yang lebih efisien, sehingga lebih mudah mempertahankan atau menurunkan berat badan. 

Lalu, menu apa yang baik dikonsumsi malam hari?
Pertimbangkan makanan seimbang yang mencakup protein, sayuran dan karbohidrat sehat. Pilihannya bisa ayam atau ikan panggang dengan sayuran tumis dengan tahu atau daging sapi tanpa lemak. Atau berbagai sayuran berwarna dengan nasi merah, salad dengan campuran sayuran, udang panggang, alpukat dan buncis. 

Sebagai alternatif, Anda juga bisa mengonsumsi sup atau rebusan yang menenangkan yang diisi dengan sayuran dan protein tanpa lemak, disertai dengan roti gandum atau sayuran kukus. Apa pun yang Anda makan, pilihlah makanan bergizi yang dapat memberi energi pada tubuh dan mendukung kesehatan Anda. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya