Latar Belakang Sejarah Flu Singapura dan Cara Pencegahannya

Mengenal Flu Singapura yang Akhir-akhir Ini Merebak di Indonesia
Sumber :
  • Primaya Hospital

VIVA – Flu Singapura merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah epidemiologi Asia pada abad ke-20. Flu ini menciptakan dampak signifikan pada masyarakat, khususnya di wilayah Asia Tenggara, termasuk Singapura

Dengan kecepatan penyebaran yang luar biasa, flu ini menyebabkan ketakutan massal dan tindakan pencegahan yang mendalam. Berikut ini akan dijelaskan sejarah dari Flu Singapura. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 

Latar Belakang Sejarah Flu Singapura

Ilustrasi flu

Photo :
  • Eat This

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1957 dan 1958. Flu Singapura adalah varian baru dari virus influenza A yang berasal dari virus H2N2. Virus ini pertama kali dilaporkan di Singapura pada bulan Februari 1957 dan segera menyebar ke seluruh Asia dan ke berbagai belahan dunia. Penyebaran flu ini terjadi dengan cepat, terutama melalui perjalanan udara dan laut yang semakin sering terjadi pada masa itu.

Gejala dan Dampak Flu Singapura

Mengenal Flu Singapura yang Akhir-akhir Ini Merebak di Indonesia

Photo :
  • Primaya Hospital

Flu Singapura memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa, termasuk demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Namun, yang membedakan adalah tingkat keparahan dan kecepatan penyebarannya. Banyak yang terjangkit flu ini dalam waktu singkat, menyebabkan lonjakan jumlah kasus yang tidak terduga. Di Singapura sendiri, wabah ini mengakibatkan ribuan orang terinfeksi dan sejumlah besar kematian.

Respons Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah Singapura pada saat itu segera mengambil tindakan pencegahan yang ketat untuk mengendalikan penyebaran virus. Langkah-langkah ini termasuk penutupan sekolah, pembatasan perjalanan, peningkatan kebersihan umum, dan kampanye vaksinasi massal. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menghindari kerumunan dan meningkatkan kesadaran akan praktik-praktik kebersihan yang baik.

Dampak Jangka Panjang dan Pembelajaran

Meskipun wabah flu Singapura berlangsung hanya selama beberapa bulan, dampaknya terasa dalam jangka panjang. Masyarakat di seluruh Asia Tenggara belajar dari pengalaman ini dan meningkatkan sistem kesehatan mereka untuk menghadapi wabah masa depan. Peningkatan infrastruktur kesehatan, peningkatan sistem peringatan dini, dan perubahan kebijakan dalam menangani penyakit menular menjadi fokus utama.

Pencegahan yang Dapat Dilakukan

Ilustrasi sakit/demam.

Photo :
  • Pexels/Andrea Piacquadio

Untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit ini, langkah-langkah pencegahan yang tepat sangat penting. Dengan mematuhi protokol kebersihan yang ketat dan mengambil tindakan pencegahan yang disarankan, kita dapat membantu melindungi diri sendiri dan komunitas dari flu Singapura yang berpotensi berbahaya. Dilansir dari Healthsprings, berikut ini tips-tips untuk mencegah Flu Singapura. 

1. Dapatkan Vaksinasi

Penting untuk mendapatkan vaksin flu setiap tahun. Ini adalah langkah terbaik untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kamu dari penyakit ini. Vaksinasi sangat disarankan terutama untuk anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu yang membuat mereka rentan terhadap komplikasi flu.

2. Praktikkan Kebersihan yang Baik

Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah bersin atau batuk. Tutup mulut dan hidung dengan siku atau tisu saat batuk atau bersin untuk mencegah penyebaran virus. Hindari menyentuh wajah, terutama mulut, hidung, dan mata, karena ini dapat memungkinkan virus masuk ke dalam tubuh.

3. Tetap di Rumah dan Gunakan Masker Jika Sakit

Jika kamu atau anggota keluarga memiliki gejala flu, seperti demam, batuk, atau pilek, penting untuk tetap di rumah dan menghindari kontak dekat dengan orang lain. Gunakan masker bedah ketika harus berinteraksi dengan orang lain untuk melindungi mereka dari penularan. Pastikan untuk istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan mengonsumsi obat-obatan bebas untuk meredakan gejala.

HFMD Banyak Menyerang Anak di Bawah 10 Tahun, Ini Tanda-tanda yang Perlu Diwaspadai

4. Segera Cari Perawatan Medis

Jika kamu merasa sakit atau gejala flu memburuk, jangan ragu untuk mencari perawatan medis. Ini terutama penting jika kamu termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi, seperti anak-anak kecil atau lansia, atau jika memiliki kondisi medis yang memperburuk risiko komplikasi. Dokter dapat memberikan perawatan yang tepat dan mungkin meresepkan obat antivirus jika diperlukan.

Jangan Panik Kalau Anak Kena HFMD, Begini Penanganannya Menurut Dokter

5. Jaga Kebersihan Lingkungan

Penting untuk menjaga lingkungan sekitar kamu tetap bersih dan bebas dari virus flu. Gunakan pembersih yang efektif untuk membersihkan permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, sakelar lampu, dan meja. Selain itu, pastikan untuk mencuci pakaian, handuk, dan linen tempat tidur secara teratur dengan air panas untuk membunuh kuman dan virus.

Isi Obrolan Wapres Gibran dengan PM Lawrence Wong

6. Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Selain langkah-langkah preventif tersebut, penting juga untuk menjaga sistem kekebalan tubuh Anda tetap kuat. Hal ini dapat dicapai dengan makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan mengelola stres dengan baik. Dengan menjaga kebugaran fisik dan kesehatan mental, kamu dapat membantu tubuh melawan infeksi flu dan penyakit lainnya dengan lebih efektif.

Ferrari 330 LM/250 GTO tahun 1962

Sejarah Bisnis Ferrari: Dari Lintasan Balap hingga Menjadi Legenda Otomotif

Siapa yang tidak tahu merek mobil Ferrari? Kuda jingkrar merah tidak hanya sekadar simbol kecepatan dan kemewahan, tapi juga gengsi.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024