Posisi Penis Saat Pakai Celana, Harusnya Menghadap ke Atas atau ke Bawah?

Ilustrasi penis.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Gaya hidup sehari-hari akan mempengaruhi fungsi penis pada pria. Misalnya, hal paling umum yang harus dihindari adalah kebiasaan merokok yang diketahui dapat menurunkan kinerja seksual para pria. Merokok juga bisa menimbulkan masalah impotensi hingga menyebabkan kanker.

Mayat Pria dengan Kepala Pecah Ditemukan di Depan TPU Menteng Pulo

Tak hanya kebiasaan merokok, kebanyakan pria juga suka ragu dengan cara memosisikan penis yang benar saat memakai celana dalam yang ketat. Pada kondisi ini, biasanya terdapat perbedaan di mana sebagian orang memosisikan penis menghadap ke bawah, sedangkan beberapa lainnya menghadapkan ke atas. Scroll lebih lanjut ya.

Faktanya, tidak ada posisi khusus yang ditentukan maupun yang merugikan kesehatan penis itu sendiri. Baik menghadap ke atas atau ke bawah, sama-sama diperbolehkan oleh ahlinya.

Sakit Hati Dibilang Anak Haram, Pria di Asahan Bunuh Tetangganya

"Penis menghadap ke atas atau ke bawah sebenarnya nggak ada hukumnya sih, senyamannya aja," ungkap dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, SpU, FICS, Spesialis Urologi RS Abdi Waluyo, di Jakartaa, Kamis 28 Maret 2024.

Pria Pembakar Santri di Boyolali Jadi Tersangka, Terancam 15 Tahun Penjara

Posisi tersebut hanya digunakan ketika penis tidak dalam keadaan ereksi. Sementara ketika penis sedang mengeras, idealnya penis akan terangkat menghadap ke atas dan ukurannya pun semakin memanjang.

"Cuma kalau penis pria ereksi nggak akan turun ke bawah dia pasti ke atas. Makanya posisi normal dari anatomi penis pria kayak lambang ceklis terbalik naik ke atas. Jadi ureternya akan naik ke atas, membentuk kayak bendungan. Ada otot di situ buat ngebantu ejakulasi," jelas dr. Adistra.

Ilustrasi penis.

Photo :
  • Doc. Unsplash

Memosisikan penis ketika memakai celana dalam juga tidak akan mempengaruhi kondisi prostat atau memicu pembengkakan. Adapun hal yang bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan prostat jinak antara lain bakteri di saluran kemih yang masuk ke kelenjar prostat, ketegangan otot panggul, hingga perubahan kadar hormon seksual yang dipengaruhi oleh bertambahnya usia.

"Pembesaran prostat merupakan hal yang umum terjadi pada dekade kelima seorang pria, dengan insidensi mencapai hampir 50%. Sebelumnya, kita harus memahami apa itu prostat. Prostat merupakan organ yang hanya dimiliki oleh laki-laki, terletak jauh di dalam rongga panggul seorang pria, di antara penis dan kandung kemih. Organ ini berfungsi sebagai kelenjar yang akan menghasilkan cairan prostat dan bersama dengan cairan dari kelenjar sekitar (vesikula seminalis) akan mengisi lebih dari 90?iran mani/semen," katanya.

Tepat di bagian tengah prostat, terdapat saluran kencing/urethra seorang laki-laki. Selain itu, terdapat juga katup kencing bagian dalam (internal sphincter) yang menempel pada prostat dan berfungsi untuk mengatur aliran keluar cairan ejakulasi dan air kencing. Akibatnya, jika terjadi pembesaran pada prostat, ini bisa menyebabkan sumbatan dan gangguan pada proses kencing. Di mana, gejala ini lazim disebut gejala saluran kemih bawah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya