Waspada Leptospirosis di Musim Hujan dan Banjir: Kenali Gejalanya Segera!
- vstory
Jakarta – Musim hujan dan banjir membawa berbagai risiko kesehatan, salah satunya adalah leptospirosis. Penyakit yang dikenal sebagai 'penyakit kencing tikus' ini disebabkan oleh bakteri Leptospirosis yang terdapat pada air kencing tikus yang terkontaminasi. Bakteri ini dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka, selaput lendir mata, hidung dan mulut.
Leptospirosis memiliki gejala yang beragam dan dapat menyerupai penyakit lain, sehingga sering kali sulit untuk didiagnosis, melansir dari Kemenkes, berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.
1. Demam tinggi hingga 39 derajat celcius, demam berlangsung selama 2-7 hari serta bisa disertai dengan menggigil.
2. Nyeri otot yang parah, terutama dibagian betis, paha dan pinggang yang rasa nyerinya seperti ditusuk-tusuk.
3. Sakit kepala yang parah hingga berdenyut dan bisa disertai dengan pusing dan mual.
4. Gejala lainnya seperti batuk kering, diare, ruam pada kulit, mata merah, nyeri perut, muntah, lemas bahkan hingga sesak nafas.
Jika anda mengalami gejala di atas, terutama setelah terpapar air banjir atau lingkungan yang tercemar kotoran tikus, segera periksakan diri anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Pencegahan leptospirosis:
1. Hindari kontak langsung dengan air banjir atau genangan air yang terkontaminasi.
2. Gunakan alas kaki yang menutupi seluruh kaki saat beraktivitas di luar ruangan.
3. Tutup luka terbuka dengan plester kedap air.
4. Lakukan senitasi lingkungan secara rutin untuk mencegah berkembang biaknya tikus.
5. Bersihkan dan desinfeksi area yang terpapar air banjir.
6. Vaksinasi hewan dan peliharaan terhadap leptospirosis.