Olahraga saat Puasa Sampai Keluar Keringat Gobyos Tanda Banyak Lemak Terbakar? Ini Kata Ahli

Ilustrasi berolahraga/olahraga/berkeringat.
Sumber :
  • Freepik/freepik

JAKARTA – Puasa Ramadhan sering dijadikan ajang sebagian umat muslim untuk menurunkan berat badan, karena pola makan berubah menjadi dua kali sehari dengan jeda waktu hingga lebih dari 12 jam.

Menguak Manfaat Kopi Americano untuk Kesehatan Tubuh, Mampu Turunkan Berat Badan!

Selain mengurangi porsi makan, berolahraga selama puasa juga efektif membantu menurunkan berat badan. Namun bagi sebagian orang, berolahraga di saat puasa akan semakin membuat mereka lemas. Lantas, bagaimana agar olahraga saat puasa tidak menjadi lemas sekaligus bisa menurunkan berat badan? Yuk, scroll untuk info lengkapnya.

Fitnes Trainer, Salsabila Avinandita, mengungkap, agar tidak lemas berolahraga saat puasa adalah konsumsi protein saat berbuka.

Mau Langsing Tanpa Capek Olahraga? Coba Cara Ini, Cocok untuk Kaum Mager

“Biar ga lemas pertama makanannya jangan lupa protein. saat buka puasa yang penting asupan proteinnya misalnya telur. Kalau makanan kita baik, kita jadi bertenaga,” kata dia saat ditemui VIVA belum lama ini di Kemang Jakarta Selatan.

Ilustrasi telur.

Photo :
  • Freepik/freepik
Keren, Ajang Lari Ini Kumpulkan Rp3,2 Miliar untuk Penyediaan Air Bersih di Pelosok Indonesia

Lebih lanjut terkait dengan banyaknya keringat yang dihasilkan tubuh saat berolahraga disebut sama dengan lemak yang dibakar lebih banyak, Salsabila membantahnya. Dia menyebut bahwa keringat yang keluar berlebih saat berolahraga sendiri lantaran hawa panas yang keluar dari tubuh atau lingkungan tempat orang tersebut berolahraga panas.

“Keringat banyak itu tidak efektif juga. Keringat banyak itu ga sama dengan efektif olahraganya. Kenapa keringatan itu karena suasana atau ruangannya panas. Jadi kita keringatan, bukan berarti juga keringat kita banyak keluar, lemak keluar banyak,” ungkapnya.

Lalu, apa tanda olahraga yang kita lakukan efektif atau tidak? Menurut Salsabila, hal tersebut bisa dilihat dari perubahan yang terjadi pada keseharian kita.

“Gimana tau olahraga efektif atau tidak badan kita segar. Contoh kalau naik tangga bolak balik biasa aja enggak capek. Misalnya bawa barang 2-3 langkah capek ini rasanya biasa. Itu salah satu kunci efektif. Atau di bagian otot kerja lama sakit pinggang, kok ini kerja 2 jam meeting ga masalah ‘oh core aku udah kuat, kaki aku udah makin kuat karena otot,” ungkapnya.

Di sisi lain, untuk dapat menurunkan berat badan dan membuat perut kecil seperti yang banyak diinginkan wanita Indonesia, Salsabila menjelaskan, penting untuk melakukan olahraga yang berfokus pada kekuatan kaki.

“Karena kaki menopang badan kita, paling banyak ototnya. Kalau kita mau menurunkan berat badan, memperkuat badan kita, kaki harus dilatih yang utama. Tapi jangan setiap hari latihan kaki terus, gantian upper body, perut, karena perempuan pengen perut kecil kaki juga harus dilatih,” ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya