Glaukoma Lebih Berbahaya Daripada Katarak
- Freepik/javi_indy
Jakarta – Glaukoma adalah sebuah penyakit mata yang terjadi ketika tekanan dalam bola mata meningkat secara bertahap, menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan, dan jika tidak diobati, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Glaukoma seringkali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga sering kali didiagnosis pada tahap lanjut. Oleh karena itu, pemeriksaan mata secara teratur sangat penting untuk mendeteksi glaukoma sejak dini.
Usia 40 tahun ke atas merupakan orang yang rentan terkena glaukoma. Faktor genetik juga bisa seseorang terkena glaukoma. Prof.DR.Dr Widya Artini Wiyogo selaku Head of Glaucoma Service, JEC Group mengatakan, penderita diabetes harus hati-hati karena juga rentan terkena glaukoma.
Dokter Ike, sapaan akrabnya mengatakan jika glaukoma berpotensi memberikan dampak yang lebih fatal dibanding katarak. Hal ini dikarenakan glaukoma tidak dapat direhabilitasi. Namun bisa dicegah dampak fatalnya yaitu berupa kebutaan permanen.
Terdapat dua tipe glaukoma, yaitu glaukoma kongenital dan glaukoma juvenile. Glaukoma kongenital yaitu bayi baru lahir dengan gangguan aliran akuos humor. Sementara glaukoma juvenile adalah glaukoma sudut terbuka pada anak-anak dan dewasa muda.
Dokter Ike mengungkapkan, bahwa ada beberapa cara untuk menangani glaukoma. Cara tersebut di antaranya dengan terapi, operasi, laser, dan medikomentosa.
Jika kamu menderita glaukoma, penting untuk segera memulai pengobatan. Perawatan tidak akan memperbaiki kerusakan apa pun pada penglihatan, namun dapat mencegahnya menjadi lebih buruk.
Obat tetes mata yang diresepkan adalah pengobatan yang paling umum. Obat ini menurunkan tekanan di mata dan mencegah kerusakan pada saraf optik.
Perawatan laser untuk menurunkan tekanan mata. Dokter dapat menggunakan laser untuk membantu mengeluarkan cairan dari mata. Ini adalah prosedur sederhana yang dapat dilakukan dokter di rumah sakit.
Cara menangani glaukoma selanjutnya yaitu dengan cara operasi. Jika obat-obatan dan perawatan laser tidak berhasil, dokter mungkin menyarankan pembedahan. Ada beberapa jenis operasi berbeda yang dapat membantu mengeluarkan cairan dari mata.