Makan Daging All You Can Eat Saat Bukber? Awas, Organ Vital Ini Bisa Bermasalah!

Ilustrasi daging/Korean BBQ.
Sumber :
  • Freepik/topntp26

JAKARTA  –Momen buka puasa bersama selama bulan Ramadhan menjadi momen untuk ajang silaturahmi antar keluarga, kerabat atau rekan kerja. Berbicara mengenai buka puasa, tidak sedikit dari kita yang memilih untuk berbuka puasa dengan beragam menu sajian. Salah satu yang kerap menjadi pilihan masyarakat untuk acara berbuka puasa adalah sajian all you can eat.

Pasalnya, all you can eat disebut-sebut dapat memberikan rasa kenyang dengan harga yang terjangkau. Dengan sistem all you can eat ini juga kita dapat memilih beragam jenis daging atau kondimen lainnya yang bisa dimakan secara unlimited selama kita mampu menghabiskannya.

Namun, terlalu sering konsumsi makanan all you can eat disebut-sebut bisa mempengaruhi kesehatan kita. Benarkah demikian? Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr. Dina Nilasari, Ph.D., Sp.PD-KGH, angkat bicara, dia menyebutkan bahwa terlalu banyak makan daging all you can eat bisa berdampak pada sistem kerja ginjal. 

“All you can eat enggak semuanya bisa makan dengan jumlah yang sama, all you can eat bisa aja kelebihan (protein) bisa enggak. Jadi tergantung ke individu masing-masing. Ada orang yang mau dikasih sebanyak apapun enggak bisa, kadang muntah karena tidak sanggup makan,” kata dia dalam acara Kalbe Academia for Media dalam rangka Hari Ginjal Sedunia 2024, Kamis 14 Maret 2024.

Dina menambahkan,”Tapi pada akhirnya memang habisin, kalau all you can eat daging bisa menghabiskan satu kilo itu harus balik lagi ditanyakan berapa banyak kebutuhan protein seseorang setiap hari. Itu ada takarannya, kelebihan protein ini menyebabkan ginjal kita menjadi berat kerjanya. Sehingga penyaringannya menjadi berat,” ujarnya.

Dina membeberkan salah satu dampak yang bisa terlihat ketika terlalu banyak protein yang masuk ke dalam tubuh adalah urine. Biasanya urine akan berbuih atau berbusa jika kandungan protein dalam tubuh terlalu banyak.

“Kalau proteinnya sangat tinggi itu menyebabkan berbuih (urine) tadi. Ada beberapa pasien yang saya temukan karena konsumsi protein yang sangat tinggi yang sangat melebihi kebutuhan individu tersebut menyebabkan kerusakan ginjal. Tapi ini biasanya bisa replacesible, kalau udah balik lagi diet yang normal bisa balik lagi. Jadi cepet-cepet balik ke jalan yang benar,” ujarnya.

Wamentan Klaim Banyak Perusahaan Ingin Investasi Susu untuk Program Makan Bergizi Gratis

Di sisi lain, Spesialis gizi klinik, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM, menyebut sebenarnya konsumsi daging all you can eat tidaklah salah. Namun, jika konsumsinya tidak melebihi batasan konsumsi protein harian setiap individu itu sendiri.

“Tidak ada yang salah dengan all you can eat. Yang salah adalah diri sendiri, momen Ramadhan ini sering dijadikan sebagai momen kebersamaan. Tapi perlu juga diingat Ramadhan ini juga harus dijadikan momen untuk mendapatkan benefit dari puasa harus dikembalikan. Jadi tidak ada yang pernah salah dengan all you can eat,” sambungnya.

Berapa Lama Makanan Bisa Disimpan di Freezer? Inilah Jawabannya!

“Tapi kalau setiap hari makan all you can eat makanya 500 gram daging sapi setiap hari bukbernya. Anda mungkin harus berpikir ‘apa jangan-jangan saya kelebihan protein’ tapi kalau sekali dua kali kita harus enjoy dengan makanan itu. Tapi tidak berlebihan. Kalau hari ini makan daging 1 kilo besok jangan makan daging 1 kilo,” sambungnya. 

Ilustrasi Dimsum

Mengapa Konsep All You Can Eat Membuat Pengalaman Dimsum Semakin Spesial?

Dimsum bukan hanya soal makanan; ini adalah pengalaman budaya yang mencerminkan tradisi kebersamaan dalam budaya Tionghoa.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024