5 Tips Diet untuk Penderita Maag, GERD, dan Asam Lambung
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Penderita masalah pencernaan seperti maag, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), dan asam lambung sering kali menghadapi tantangan dalam menjalani diet karena kekhawatiran terhadap kesehatan pencernaan mereka. Ini menjadi dilema yang penting untuk diatasi, mengingat lebih dari 72% penderita GERD juga mengalami obesitas, yang menyebabkan proses penyembuhan yang optimal memerlukan perubahan pola makan.
Gangguan pencernaan seperti GERD ini dapat dipicu oleh kelemahan otot pada bagian bawah kerongkongan, disebut LES (lower esophageal sphincter). Scroll lebih lanjut ya.
"Fungsi sfingter adalah untuk menjadi klep atau katup sehingga asam lambung dan makanan yang sudah masuk ke lambung tidak keluar dari lambung. Jika ada masalah pada LES ini, maka makanan yang seharusnya diproses di lambung bisa melonjak naik kembali ke kerongkongan," jelas dr. Epistel Simatupang, sp.PD-KGEH dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Salah satu faktor yang dapat melemahkan otot sphincter ini adalah obesitas.
"Pada obesitas, terjadi peningkatan tekanan abdomen (tekanan di area perut) sehingga sfingter esofagus menjadi melemah dan dapat menyebabkan refluks ke area esofagus," ujar dr. Epistel, sp.PD-KGEH.
Penderita GERD, maag, atau asam lambung yang disebabkan oleh obesitas sebaiknya mengikuti program diet yang aman. Secara faktual, diet bahkan dapat mengurangi gejala heartburn yang seringkali dialami oleh penderita GERD dan asam lambung.
Standar kesehatan menyarankan agar lingkar pinggang tidak lebih dari 80 cm untuk wanita dan 94 cm untuk pria. Angka tersebut merupakan ukuran diet ideal untuk menghindari berbagai risiko kesehatan akibat obesitas. Turunnya berat badan sebanyak 5-10% juga dapat mengurangi risiko penyakit kronis.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya diet, Balans bersama Siloam Hospitals Kebon Jeruk menyelenggarakan seminar yang membahas tentang diet sehat. Acara yang digelar pada Sabtu, 16 Maret 2024, ini juga membahas bahaya dari diet ekstrem yang dapat menyebabkan masalah serius pada pencernaan.
Sebagai komitmen lebih lanjut, Balans dan Siloam Hospitals Kebon Jeruk, khususnya Siloam Digestive Center, memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pola diet yang sehat, terutama untuk penderita maag atau GERD. Kerjasama ini melibatkan dokter spesialis untuk memberikan edukasi terkait kesehatan pencernaan.
Panduan Diet yang Aman untuk Penderita Maag, GERD, dan Asam Lambung
Supaya diet berhasil dan terhindar dari masalah pencernaan, berikut adalah 5 tips diet yang aman untuk penderita maag, GERD, dan asam lambung:
1. Gunakan Piring Bersekat untuk Mengatur Porsi
Makan terlalu banyak dalam satu waktu dapat memperburuk gejala maag, GERD, dan asam lambung karena tekanan gas. Untuk menghindari hal ini, gunakanlah piring bersekat untuk mengatur porsi makan berdasarkan kebutuhan nutrisi seperti karbohidrat, protein, dan mineral. Pilihlah piring bersekat model T yang membatasi jumlah karbohidrat, meningkatkan protein, dan memperbanyak konsumsi sayur dan buah.
2. Prioritaskan Smoothies Ketimbang Jus
Smoothies lebih disarankan daripada jus karena mengandung lebih banyak serat yang dapat memberi rasa kenyang lebih lama. Jus seringkali kurang mengenyangkan dan dapat memperburuk gejala pencernaan sensitif. Untuk variasi, tambahkan yogurt plain, protein powder, atau lemak sehat dari kacang-kacangan pada smoothies.
3. Tingkatkan Konsumsi Buah dan Sayur Tinggi Serat
Buah dan sayur tinggi serat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Konsumsilah 5 porsi buah dan sayur setiap hari, dan pilihlah jenis buah dan sayur yang tidak terlalu asam untuk menghindari gejala perih di perut. Jika konsumsi serat dari makanan masih kurang, tambahkan suplemen serat dari Balans.
4. Makan dalam Porsi Kecil dengan Frekuensi yang Sering
Makan dalam porsi kecil namun sering dapat membantu meringankan beban pencernaan. Pilihlah makanan bergizi seimbang dan gunakan Balans Meal Shake sebagai camilan sehat untuk menjaga kenyang dan kontrol kalori.
5. Pilih Jenis Olahraga yang Aman
Olahraga selama 30 menit minimal 3-5 kali seminggu dianjurkan untuk mendukung pola hidup sehat. Pilihlah olahraga kardio dengan dampak yang rendah seperti jalan santai, bersepeda, berenang, atau menggunakan elips.
Dukungan dan Edukasi dalam Diet yang Sehat
Dalam menangani obesitas, penting untuk mendapatkan dukungan moral serta mengikuti program diet dan olahraga yang tepat. Siloam Hospitals Kebon Jeruk, melalui Siloam Digestive Center, menyediakan layanan yang komprehensif dalam penanganan masalah pencernaan dan penurunan berat badan.
"Di Siloam Digestive Center, kami memiliki dokter spesialis khusus pencernaan baik dari bidang penyakit dalam, gizi hingga bedah. Sehingga pasien yang mengalami masalah dan merasa ‘stuck’ dapat dengan aman dan nyaman mengkonsultasikan keluhannya kepada kami," kata dr. Epistel, sp.PD-KGEH.
Kombinasi penanganan medis, saran diet, dan pola makan yang tepat dapat menghasilkan hasil diet yang lebih baik dan mencegah efek yo-yo dari penurunan berat badan yang tidak stabil. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti program diet yang dipandu oleh tenaga medis yang berpengalaman.