Sering Minum Energi Drink? Awas, Gagal Ginjal Mengintai!
- Pixabay/WerbeFabrik
JAKARTA – Begadang bisa dikatakan menjadi sebuah hal yang lumrah atau lazim dilakukan oleh masyarakat terutama masyarakat perkotaan. Beberapa alasan seseorang begadang salah satunya berkaitan dengan pekerjaan. Tak jarang mereka yang terjaga di malam hari, memilih untuk mengkonsumsi energi drink atau minuman berenergi agar tetap segar sepanjang malam.
Pekerjaan yang menumpuk mau tak mau harus membuat mereka begadang. Namun banyak penelitian menyebut begadang berdampak kurang baik bagi kesehatan seseorang. Salah satu yang ramai menjadi perbincangan adalah berkaitan mengenai kesehatan ginjal. Banyak asumsi di masyarakat sering begadang bisa menyebabkan masalah pada ginjal.
Benarkah demikian? Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr. Dina Nilasari, Ph.D., Sp.PD-KGH, angkat bicara. Dia menyebut bahwa memang hingga saat ini belum ada penelitian yang mengungkap keterkaitan antara begadang dengan penyakit ginjal secara langsung.
“Memang begadang itu belum ada penelitian sampai sekarang langsung berimplikasi pada gagal ginjal,” kata dia dalam acara Kalbe Academia for Media dalam rangka Hari Ginjal Sedunia 2024.
Namun, kata Dina ketika seseorang yang begadang seringkali mengonsumsi minuman energi drink. Energi drink diyakini banyak orang dapat membantu mereka lebih ‘melek’ dan lebih segar selama begadang. Padahal kata Dina, konsumsi energi drink ini bisa memicu masalah pada kesehatan ginjal yakni gagal ginjal.
“Energi drink yang didapatkan itu mengandung kafein. Tapi ada bahan lain di dalam energi drink ini yang kalau konsumsinya berlebihan itu sangat mengganggu fungsi ginjal. Itu sudah ada penelitian dilaporkan jika dikonsumsi berlebihan bisa sebabkan penyakit gagal ginjal,” ujarnya.
Minuman berkarbonasi
Sementara itu terkait dengan minuman karbonasi yang juga sering dikonsumsi masyarakat tanah air termasuk saat begadang, dr Dini juga punya penjelasan. Namun taukah Anda, ternyata juga kurang baik bagi kesehatan masyarakat.
Terlebih dengan kandungan gula yang begitu tinggi di dalamnya. Selain itu juga minuman bersoda juga memiliki kandungan natrium atau garam yang cukup tinggi.
“Kita hindari natrium, natrium identik dengan garam identik dengan segala sesuatu yang asin. Makanan- makanan kemasan biasanya menggunakan pengawetnya natrium termasuk minuman bersoda ini,” kata Spesialias Gizi Klinik, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM.
Seperti diketahui konsumsi natrium atau garam berlebihan bisa memicu hipertensi. Hipertensi sendiri bisa berujung pada masalah penyakit ginjal. Sebagai informasi, mengutip situs American Heart Association, ginjal dan sistem peredaran darah bergantung satu sama lain untuk menunjang kesehatan yang baik. Ginjal membantu menyaring limbah dan cairan ekstra dari darah, dan mereka menggunakan banyak pembuluh darah selama proses penyaringan tersebut.
Ketika pembuluh darah menjadi rusak, nefron yang menyaring darah tidak menerima oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan agar berfungsi dengan baik. Inilah sebabnya tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyebab utama kedua gagal ginjal. Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemah, atau mengeras. Arteri yang rusak ini tidak mampu memberikan cukup darah ke jaringan ginjal.