Mitos atau Fakta Minum Teh Saat Berbuka Puasa Bisa Merusak Ginjal
- Pexels/Unsplash
JAKARTA – Konsumsi air putih minimal dua liter sehari diketahui merupakan cara paling murah untuk menjaga kesehatan. Untuk diketahui ginjal memiliki banyak tugas selain menyaring darah, ginjal juga berperan dalam produksi urine.
Dengan konsumsi air mineral yang cukup dapat membantu proses ekresi zat beracun pada ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Maka dari itu, minum air putih yang cukup dapat meringankan kerja ginjal dalam memproduksi urine.
Namun di masa puasa Ramadhan seperti saat ini bagaimana aturan konsumsi air yang tepat demi menjaga kesehatan ginjal? Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), Dr. dr. Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH angkat bicara. Untuk konsumsi air sendiri bisa dilakukan seperti ketika sedang tidak berpuasa Ramadhan, tetap terpenuhi 2 liter per hari dengan konsumsi sejak jam-jam buka puasa hingga sahur.
“Yang penting di waktu kita bisa makan dan minum itu dipenuhi kecukupannya tidak perlu dikejar saat buka atau saat sahur. Selama sepanjang tidak tidur di saat itu kita sebaiknya penuhi kebutuhan cairan,” kata dia dalam virtual media briefing bersama Kementerian Kesehatan, Kamis 14 Maret 2024.
Pringgodigdo menjelaskan bahwa aturan konsumsi air harian untuk orang dewasa yang sehat dianjurkan sekitar 2 hingga 2,5 liter dan maksimal 3 liter sehari.
“Dianjurkan untuk konsumsi air yang cukup, jadi disesuaikan dengan umur, aktivitas, jadi air yang cukup. Kebutuhan cairan kita dianjurkan sekitar 2-2,5 liter, maksimal 3 liter untuk dewasa sehat itu harus dipenuhi saat setelah berbuka sampai sahur,” ujarnya.
Pringgodigdo juga membantah jika konsumsi air putih dalam jumlah banyak setelah bangun tidur dapat membantu membersihkan ginjal.
“Secara umum selama 24 jam itu harus cukup tidak hanya di pagi hari. Kalau pagi bangun tidur minum air tidak membersihkan ginjal karena ginjal bekerja selama 24 jam sehingga kebutuhan 24 jam itu harus dipenuhi,” katanya.
Sementara itu, kebiasaan konsumsi teh manis atau es teh di kala berbuka puasa dapat mengganggu kesehatan ginjal juga ditepisnya. Dijelaskan Pringgodigdo bahwa hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa teh dapat merusak ginjal.
“Minum teh mitos belum ada studi teh dilarang bisa merusak ginjal jadi masih diperbolehkan,” jelasnya.