Benarkah Kurang Minum Sebabkan Masalah Penyakit Ginjal? Begini Jawaban Pakar

Ilustrasi batu ginjal
Sumber :
  • Freepik/brgfx

VIVA Lifestyle – Penyakit ginjal merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius dan menjadi perhatian serius menyusul dengan angka kematian akibat penyakit ginjal yang cukup tinggi. Berdasarkan data di tahun 2022 lalu, penyakit ginjal menjadi penyebab kematian ke-10 di Indonesia dengan jumlah kematian lebih dari 42 ribu pertahun. 

Ini Cara Mengatasi Tantangan Imunisasi di Daerah dengan Akses Terbatas

Ginjal sendiri berfungsi untuk membuang sisa metabolisme dalam tubuh. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Semua proses dalam tubuh akan dibuang melalui hati dan ginjal, pembuangan dari ginjal disalurkan melalui urin sedangkan pembuangan dari hati itu melalui anus.

Mampu Tangani Berbagai Penyakit, Terapi Sel Punca Diyakini Jadi Masa Depan Layanan Kesehatan Indonesia

Fungsi ginjal selain memproduksi urin adalah sebagai keseimbangan cairan, misal saat suhu udara dingin maka tubuh akan lebih sering buang air kecil, tapi kalau suhu udara panas tubuh akan merasa kekurangan cairan.

Ilustrasi ginjal/batu ginjal.

Photo :
  • Freepik/brgfx
Bisakah Terapi Stem Cell Sembuhkan Pengapuran Tulang?

Ada beberapa masalah yang menyebabkan fungsi ginjal menurun. Salah satu yang ramai diperbincangkan di media sosial adalah jarang minum air mineral dapat menyebabkan masalah pada ginjal. Benarkah demikian? 

Terkait hal itu, Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) yang juga dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH, membantahnya.

“Kurang tepat jadi memang ada mitos kalau minum bisa memperbaiki ginjal sebenarnya tidak memperbaiki hanya menjaga saja,” kata dia dalam acara press conference Hari Ginjal Sedunia World Kidney Day 2024 di Jakarta, Rabu 13 Maret 2024. 

Dijelaskan oleh Pringgodigdo bahwa untuk konsumsi air mineral sendiri juga harus sesuai dengan aturan. Yang mana kata dia porsi konsumsi air mineral sendiri setiap harinya didasarkan pada usia dan aktivitas keseharian orang tersebut.

Ilustrasi ginjal.

Photo :
  • Freepik/pch.vector

“Minumnya juga bukan minum yang banyak, tapi minum yang cukup. Setiap umur, dan aktivitas biasanya asupannya berbeda. Jadi kalau minum terlalu banyak juga gak baik juga,” katanya.

Bahkan diungkap Pringgodigdo dirinya pernah menemui kasus seorang lanjut usia yang harus masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan mengalami penurunan kesadaran lantaran terlalu banyak konsumsi air mineral.

“Misalnya usia lanjut disuruh minum banyak, ada yang datang ke IGD karena natriumnya jadi rendah. Kan ada terapi air minum air banyak tiga liter tiap pagi bisa sebabkan penurunan kesadaran sampai harus ke IGD,” jelasnya.

Sementara itu, untuk aturan konsumsi air mineral selama puasa yang baik, adalah sesuai aturan. Kata Pringgodigdo, jika orang dewasa dalam kondisi sehat maka dia perlu konsumsi air mineral sebanyak 2 hingga 2,5 liter atau maksimal 3 liter.

Ilustrasi ginjal

Photo :
  • kidney.org

“Kalau puasa kan merubah (waktu) minumnya. Minum seperti biasa 24 jam. Kalau orang sehat orang dewasa 2-2,5 liter maksimal 3 liter,” ucapnya.

“Kalau yang perlu diperhatikan adalah usia lanjut itu kalau sehat dewasa normal minum banyak enggak apa-apa dia mekanisme membuangnya akan meningkat juga,” lanjut dr. Pringgodigdo Nugroho.

“Tapi kalau usia lanjut (mekanisme membuangnya) berkurang jadi tetap ditahan keluarnya akan lebih dikit. Air yang berlebihan menurunkan natrium bisa menurunkan kesadaran,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya