Dokter Ingatkan Bahaya Suka Langsung Tidur Setelah Sahur
- Pexel
VIVA Lifestyle – Sahur menjadi rutinitas penting yang wajib dijalani oleh umat muslim selama puasa Ramadhan. Sahur diperlukan untuk membantu kita kuat menjalani ibadah puasa selama kurang lebih 13 jam lamanya.
Namun, pernahkah Anda langsung pergi tidur setelah sahur? Bagi sebagian orang terutama yang bekerja, akan memilih langsung tidur usai menjalani sahur dan solat subuh.
Hal ini agar terhindar dari rasa mengantuk ketika bekerja. Tapi tahukah Anda jika langsung tidur setelah sahur itu bisa mempengaruhi kesehatan lambung? Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Spesialis penyakit dalam, Dr.dr. Irsan Hasan, Sp.PD,KGEH, FINASIM menjelaskan bahwa bagi mereka yang memiliki masalah lambung idealnya untuk tidak langsung tidur usai sahur agar asam lambung mereka tidak naik ke kerongkongan.
“Tergantung yang bertanya ini apakah dia memiliki masalah lambung atau tidak. Idealnya kita tidak boleh langsung tidur, tunggu dulu sampai makanannya turun supaya tidur itu menjadi nyaman. Tapi tidak semua orang bisa melaksanakan pola hidup sehat seperti itu,” ungkap dokter Irsan dalam program Hidup Sehat tvOne, Senin 12 Maret 2024.
Irsan menjelaskan salah satu pola hidup sehat yang dianjurkan penderita gerd adalah menunda makan paling tidak dua jam sebelum tidur. Sehingga tidak boleh langsung begitu saja tidur usai makan.
“Jadi jangan makan sebelum tidur. Kalau mau tidur malam jam 10, makan malam terakhir jam 7, jam 8. Kalau tidur malamnya jam 9, makan malam terakhirnya jam setengah 7. Problemnya beda, sahur kemudian tidur. Orang-orang gerd paham kalau habis makan dia bawa tidur ada rasa pahit, asam naik ke atas (kerongkongan). Kadang-kadang panas di dada,” jelasnya.
Irsan menjelaskan jika mereka yang memiliki masalah lambung, ketika sahur diusahakan untuk bergerak terlebih dahulu sebelum tidur. Atau bisa atasi dengan posisi tidur yang tepat yakni menggunakan dua bantal ketika tidur.
“Idealnya setelah sahur dia tidak langsung tidur berbaring, duduk dulu, bergerak dulu mungkin bisa 2 jam seperti teori baru tidur. Tapi masalahnya ada yang mau berangkat kerja kalau tunggu telat berangkat. Nomor satu untuk mereka yang punya gerd, dari pola hidupnya pakai bantal lebih tinggi,” ujarnya.
Dua bantal ini digunakan dengan tujuan agar membuat posisi lambung dan kerongkongan vertikal. Sehingga asam lambung tidak langsung naik ke kerongkongan ketika tidur.
Atau bisa juga siasati dengan posisi tidur miring ke kanan jika tidak nyaman menggunakan dua bantal ketika tidur.
“Bantal yang lebih tinggi inni akan buat posisinya lebih vertikal sehingga kerongkongan dan lambung lurus tegak sehingga asam lambung tidak naik ke atas. Enggak nyaman pakai bantal dua, bisa miring ke kanan, supaya turun ke bawah, kalau ke kiri akan melawan. Supaya makanan cepat turun ke bawah ketika berbaring,” ungkapnya.
Namun yang lebih penting kata Irsan bagi mereka yang memiliki masalah lambung.
Selama Ramadhan untuk tetap konsumsi obat penekan asam lambung, minimal setengah jam sebelum makan sahur atau berbuka puasa.
“Lebih penting obat, orang dengan gerd dianjurkan minum obat penekan asam lambun sebelum makan sahur. Mereka dengan sakit maag sangat paham obat diminum setengah jam sebelum makan, supaya pas makan asam meningkat diserap obat,” .
“Bangun teler sarapan makan sahur obat belum diminum, gapapa mau di tengah makan atau sesudah makan minum aja. Tapi idealnya sebelum makan, kalau telat gapapa diminum,” ujarnya.