Agar Gula Darah Tak Melonjak, Begini Trik Masak Nasi ala Zaidul Akbar
- Freepik/freepik
VIVA Lifestyle – Seiring dengan tren gaya hidup sehat yang kini mulai dilakoni banyak orang, makan nasi yang dulunya merupakan menu wajib dalam makanan sehari-hari kini mulai dialihkan pada sumber karbohidrat lainnya seperti ubi atau kentang. Sebab, tidak sedikit penelitian yang mengungkapkan bahwa nasi putih bisa menjadi salah satu penyebab melonjaknya gula darah dalam tubuh sehingga patut dihindari terutama bagi penderita diabetes.
Diketahui bahwa nasi putih mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Karbohidrat itu ketika dikonsumsi akan dipecah menjadi glukosa. Oleh sebab itu, lonjakan gula darah mungkin saja terjadi jika terlalu banyak makan nasi putih. Scroll untuk info selengkapnya, yuk!
Untuk mengatasi hal itu, Dokter sekaligus pendakwah, Dr. Zaidul Akbar mengungkapkan tips bagi orang-orang yang tetap ingin makan nasi putih namun dengan cara yang lebih aman.
Pertama, ketika nasi yang ditanak atau dikukus sudah matang, campurkan minyak kelapa atau virgin coconut oil (VCO) ke dalamnya dan diaduk secara merata. Selain minyak kelapa, bisa juga dicampurkan dengan minyak zaitun,” katanya, mengutip video YouTube Zaidul Akbar Official, Senin 4 Maret 2024.
"Ketika mengukus atau menanak nasi, setelah matang nasinya, campurkan VCO, minyak. Minyak yang putih bening itu. Boleh juga pakai minyak zaitun," sambungnya.
Untuk menurunkan kadar glukosa dalam nasi tersebut, Zaidul akbar juga menyarankan untuk mencampurnya dengan lemak hewan. Meskipun lemak seringkali dihindari karena takut akan membuat badan jadi gemuk, tetapi kandungan alami dalam lemak hewan sebenarnya juga diperlukan dan sangat baik bagi tubuh.
"Atau campurkan dalam nasi itu ghee, lemaknya hewan. Lemak hewan itu bagus aslinya jadi jangan salahkan dia sebagai penyebab kolesterol," kata Zaidul Akbar.
Sebagai gambaran, ahli kesehatan itu menyarankan untuk mengonsumsi daging kambing atau sapi bersamaan dengan lemaknya sekaligus.
"Kalau makan daging sapi atau kambing, makan lah sama lemaknya. Kalau sate itu dalam 1 tusuk ada 6 potong, 1 potongnya lemak karena bahasanya Nabi, ada riwayatnya tapi saya tidak tahu ini shahih atau tidak. Kata Nabi, daging sapi itu penyakit, penawarnya ada di lemak atau gajihnya," jelas Zaidul Akbar.
Maka dari itu, tidak perlu takut untuk tetap makan nasi atau bahkan tidak perlu menghindarinya 100 persen. Makan nasi juga bisa tetap sehat apabila tahu cara mengolah dan memadukannya dengan menu yang lain, seperti menambahkan serat yang nantinya akan memberikan efek kenyang lebih lama di pencernaan.
"Makanya salah satu cara kita untuk makan dengan serat, fungsi dari lemaknya itu sebenarnya untuk serat," kata Zaidul Akbar.
"Kenapa tadi saya bilang untuk mengurangi makan nasi putih, karena nasi putih yang ada sekarang ini seratnya sudah habis dimakan ayam, makanya ayam gagah-gagah," tandasnya.