Benarkah Makan Malam Bisa Sebabkan Gemuk?

Ilustrasi menu makan malam restoran.
Sumber :
  • Ist/Food Bank

VIVA Lifestyle  Bagi mereka yang tengah diet atau ingin menjaga berat pasti akan melewatkan makan malam. Bukan tanpa sebab, makan malam disebut-sebut bisa menyebabkan kenaikan berat badan. 

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Lantas benarkah demikian? Terkait hal itu spesialis gizi klinik yang juga anggota Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI), Dr. dr. Gaga Irawan Nugraha, Sp.GK(K) menyebut memang dalam sejumlah penelitian menyebut makan malam dapat meningkatkan berat badan. Scroll lebih lanjut ya.

“Memang banyak juga penelitian makin malam makin mudah (gemuk) karena cenderung metabolisme makin turun,” kata dia dalam acara bincang Novo Nordisk Indonesia bertajuk Mari Bicara Obesitas & Sains di Belakangnya, di Jakarta Selatan, Jumat 1 Maret 2024.

Terkenal Macho Ternyata Takut Kerupuk dan Gak Makan Bubur, Iko Uwais: Badan Gue Mahal

Lebih lanjut diungkap Gaga, bahwa tubuh memiliki jam biologisnya. Yang mana pada malam hari, jam biologis tubuh metabolisme akan berjalan tidak optimal. Sehingga ketika waktunya tidur kita malah makan maka kebaikan berat badan tidak bisa dihindarkan.

IDI Banjarnegara Memberi Edukasi Bahaya Penyakit Diabetes dan Pengobatan yang Tepat

“Tubuh kita itu punya jam biologis dimana jam itu memang diatur bahwa malam itu untuk istirahat. Jadi ketika waktunya tidur kita masih melek dan makan, maka akan lebih mudah berat badannya naik, kolesterolnya naik, gulanya naik. Dibanding dengan makan yang lebih sore,” ungkapnya. 

Gaga menjelaskan, masyarakat tetap bisa makan malam. Namun makan malam tersebut dilakukan tidak boleh pada saat jam biologis tubuh tidur.

“Jadi bolehkah makan malam? Boleh, jadi  jangan tidak makan malam.  Tapi makannya jangan terlalu malam, batasilah (terakhir makan malam) jam 18.30 malam setelah itu puasa tapi masih boleh minum tahan sampai pagi. Tapi lapar dok? Gapapa tahan aja enggak akan masuk ke UGD nahan lapar,” ujarnya.

Ilustrasi seorang pria terlihat mengantuk ketika sedang makan.

Photo :
  • Eat This

Dia menambahkan,” Kita tidur itu puasa tidur jam 12 tidur bangun jam 6 pagi. Berarti kita puasa enam jam, saat puasa itulah tubuh akan membongkar lemak. Kalau jam 12 masih makan tidak jadi bongkar lemak”. 

Gaga juga memperingatkan untuk mereka dengan diabetes juga tidak boleh makan terlalu malam. Sebab jika makan terlalu malam dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah pada pagi hari.

“Bagi yang diabetes gula darah pagi sangat ditentukan oleh kapan terakhir makan. Kalau dia diabetes makannya kemalaman paginya pasti tinggi gula darah puasa. Makan malam sesore mungkin setengah 6, jam 6 atau setengah 7,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya