Benarkah Obat Herbal Bisa Sembuhkan Kanker? Begini Penjelasan Dokter
- https://news.ubc.ca/
VIVA Lifestyle – Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di seluruh dunia dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan wanita. Meskipun prevalensinya tinggi, deteksi dini dan perawatan yang tepat dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini secara signifikan.
Dikutip dari data Kementerian Kesehatan RI, sebesar 70% pasien kanker payudara telah memasuki stadium 3 saat terdeteksi. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Padahal, prognosis kemungkinan hidup pasien kanker payudara rata-rata dalam 5 tahun bisa mencapai 90-95% pada Stadium 1, 70-75% pada Stadium 2, serta 10-25% pada Stadium 3 dan 4.
Tingginya angka prevalensi kanker payudara menunjukkan pentingnya deteksi dini kanker, baik secara mandiri maupun secara medis.
Bicara soal upaya kesembuhan kanker payudara, banyak orang masih takut untuk melakukan kemoterapi karena khawatir akan efek samping yang mungkin terjadi.
Maka dari itu, banyak orang yang memilih obat-obatan herbal karena percaya bahan dari alam minim risiko efek samping tidak seperti pengobatan medis.
"Nggak ada hal yang tanpa efek samping. Kemoterapi itu ada yang didapat dari ganggang laut yang sudah diekstrak. Obat-obatan yang kita pakai pun sebagian dari herbal. Tapi kita tahu senyawa aktifnya apa kemudian diekstrak," dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi-Onkologi RS MRCCC Siloam Semanggi, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 29 Februari 2024.
Meskipun bukan sebagai sarana pengobatan utama, Dokter Jeffry tidak menyarankan mengonsumsi obat-obatan herbal bersamaan dengan proses kemoterapi.
Mengingat selama proses kemoterapi itu ada bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh sehingga penggunaan obat herbal dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi negatif.
"Apakah herbal ini berperan, saya yakin iya karena obat kami secara media sumbernya dari herbal. Tapi apakah semua herbal bisa dipakai, hati-hati karena kemungkinan ada interaksi dengan obat yang dipakai," jelasnya.
Untuk memberikan peluang hidup yang tinggi, Dokter Jeffry mengingatkan pentingnya melakukan deteksi dini atau skrining sebelum kanker di payudara mencapai ke stadium akhir.
"Meskipun terdapat kemajuan dalam penanganan kanker, di Indonesia ternyata masih banyak masyarakat yang belum dapat mengakses atau mendapatkan layanan kanker yang layak sehingga menyebabkan banyaknya kematian karena kanker. Selain itu, beberapa faktor lain seperti kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara reguler, rasa takut melakukan skrining, keterbatasan masyarakat dari sisi finansial untuk melakukan skrining kanker," katanya.