Krisis Demografi Jepang, Kelahiran Terendah & Populasi Anjlok Drastis Tahun 2023
- Pixabay
Jepang – Jumlah bayi yang lahir di Jepang berjumlah 758.631 pada tahun 2023. Ini merupakan rekor terendah selama delapan tahun berturut-turut dan mewakili setengah dari angka sekitar 1,5 juta bayi yang lahir pada tahun 1983, menurut laporan awal kementerian kesehatan.
Angka pada tahun 2023 turun sebesar 5,1 persen dari jumlah awal tahun sebelumnya sebesar 799.728, yang merupakan margin penurunan terbesar yang pernah ada. Angka tersebut turun di bawah angka 800.000 untuk pertama kalinya pada tahun 2022.
Di tengah pandemi COVID-19, jumlah pernikahan pada tahun 2020 turun ke level terendah sejak akhir Perang Dunia II, dan angka tersebut merosot lebih rendah lagi pada tahun 2021. Hal ini mungkin berperan dalam penurunan jumlah kelahiran pada tahun lalu. .
“Orang-orang cenderung menikah dan melahirkan di usia yang lebih tua, dan selain itu, virus corona mungkin juga berdampak pada pernikahan dan kelahiran,” kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan, dikutip dari The Japan Times, Rabu, 28 Februari 2024.
Menurut perkiraan Institut Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial Nasional pada tahun 2017, populasi Jepang diproyeksikan akan turun di bawah 100 juta pada tahun 2053 dan mencapai 88,08 juta pada tahun 2065.
Baru-baru ini, pemerintah mengambil langkah untuk mengatasi penurunan angka kelahiran yang berlangsung lebih cepat dari yang diperkirakan dengan mengadopsi rancangan undang-undang.
Rancangan undang-undang tersebut mencakup rencana untuk memperluas tunjangan anak dan tunjangan cuti penitipan anak. Pemerintah berencana untuk meningkatkan dana untuk langkah-langkah ini hingga mencapai YPJ 3,6 triliun per tahun pada tahun fiskal 2028.
Pada masa baby boom pertama antara tahun 1947 dan 1949, jumlah bayi yang lahir setiap tahun mencapai sekitar 2,7 juta, sedangkan pada masa baby boom kedua antara tahun 1971 dan 1974, jumlahnya sekitar 2,1 juta. Namun, jumlah kelahiran turun di bawah 1 juta pada tahun 2016, di bawah 900.000 pada tahun 2019, dan di bawah 800.000 pada tahun 2019.
Pada tahun 2023, jumlah pernikahan menurun sekitar 30.000 dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai angka terendah pascaperang sebesar 489.281.
Sementara itu, jumlah kematian mencapai rekor tertinggi sebanyak 1.590.503, naik selama tiga tahun berturut-turut. Penurunan populasi alami, atau selisih antara jumlah kematian dan kelahiran, mencapai 831.872 jiwa. Ini merupakan penurunan populasi alami selama 17 tahun berturut-turut dan penurunan terbesar yang pernah terjadi.
Jumlah awal bayi yang lahir meliputi baik jumlah bayi yang lahir dari penduduk asing di Jepang maupun orang Jepang yang tinggal di luar negeri. Namun, angka revisi yang akan diumumkan kemudian diperkirakan akan lebih rendah karena hanya menghitung warga negara Jepang yang tinggal di Jepang.