Dipengaruhi Hipertensi, Gimana Cara Cegah Demensia di Usia Senja?
- Times of India
VIVA Lifestyle – Demensia merupakan suatu kondisi menurunnya cara berpikir dan daya ingat seseorang yang sering menghantui di usia tua sekitar 65 tahun ke atas. Kondisi ini lantas mempengaruhi aktivitas sehari-hari hingga kemampuan bersosialisasi penderitanya.
Kondisi yang biasa disebut pikun ini juga berkaitan erat dengan masalah tekanan darah tinggi atau hipertensi yang dialami oleh penderitanya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Meskipun ada banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang demensia, namun penelitian mengungkapkan bahwa hipertensi juga meningkatkan risiko seseorang terkena demensia.
Seperti dilansir dari laman Alzehimer's Society, studi menunjukkan bahwa orang dengan hipertensi pada usia paruh baya (40-60) tahun lebih mungkin terkena demensia di kemudian hari terutama demensia vascular.
Demensia vaskular adalah bentuk demensia kedua yang paling umum setelah penyakit Alzheimer.
Hal ini disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otak, sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.
Aliran darah otak juga dapat terpengaruh pada penyakit Alzheimer, yang juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut.
Lantas bagaimana cara mencegah terjadinya demensia pada orang dengan tekanan darah tinggi?
"Kontrol tekanan darah seumur hidup. Demensia bukan semata-mata karena hipertensi, ada faktor lainnya. Tetapi yang penting adalah pencegahannya yaitu dengan cara kontrol tekanan darah, diabetes, obesitas, dan sebagainya," kata jelas dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S, Wakil Ketua InaSH, dalam konfersnsi pers 18th Scientific Meeting Indonesian Society of Hypertension (InaSH), di Jakarta, Jumat 23 Februari 2024.
Mekanisme terjadinya gangguan kognitif pada hipertensi sangat kompleks.
Hipertensi menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah, akibat berkurangnya aliran darah sehingga suplai oksigen dan nutrien tidak cukup, menurunkan neurotransmiter akan menyebabkan kerusakan sel neuron.
Pasien yang pernah mengalami stroke berisiko menjadi demensia yang dikenal dengan demensia vascular.
Bagi pasien dengan hipertensi yang sudah terlanjur mengalami demensia, maka diperlukan terapi khusus yang bisa menunjang fungsi kognitif serta latihan khusus yang bisa membantu memperlambat penurunan fungsi otaknya.
"Bagi pasien-pasien hipertensi yang mengalami gangguan kognitif dan demensia harus mendapat terapi khusus termasuk berbagai latihan dengan tujuan memperlambat penurunan fungsi dan memperbaiki kualitas hidupnya," katanya.