Mengenal PET-CT! Deteksi Kanker, Epilepsi Hingga Jantung Koroner
- Pixabay
JAKARTA – Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan dengan prevalensi yang terus meningkat. Data Globocan menyebutkan, di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus kanker baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian.
Mengutip Kemenkes, bahkan angka kejadian penyakit kanker di Indonesia berada pada urutan ke-8 di Asia Tenggara, sementara di Asia urutan ke-23. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor atau kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.
Untuk mencegah penyakit ini, deteksi dini sangat penting dilakukan, salah satunya dengan Positron Emission Tomoghrapgy (PET). PET-CT sendiri merupakan pemeriksaan noninvasif yang dapat menggambarkan fungsi metabolisme molekular dari tubuh pasien secara 3 dimensi dengan radiofarmaka. Dalam praktiknya, PET-CT menggabungkan PET dan sinar-X Computed Tomography (CT) dalam satu perangkat.
Dalam kasus keganasan sel atau tumor, pemeriksaan PET-CT dapat membantu penanganan kasus kanker, antara lain membantu deteksi dini kanker, menentukan penyebaran dan tingkatan penyakit (stadium) yang lebih efektif dan akurat.
Selain itu, PET-CT juga dapat menjadi penentu perencanaan terapi yang lebih tepat dan awal sesuai kebutuhan, menilai kekambuhan yang dapat diketahui lebih awal, membantu dokter membedakan tumor ganas dan tumor jinak, serta penentuan lokasi biopsi dan radiasi agar lebih tepat dan akurat.
Selain kanker, PET-TC juga dapat digunakan untuk menilai penyakit jantung koroner dan viabiltas jantung. Keduanya dapat membantu dokter untuk mengambil tindakan invasif, seperti stent, bypass, graft dan lain-lain yang bermanfaat untuk pengobatan pasien. PET-CT juga bermanfaat untuk pasien demensia dan epilepsi, untuk membantu mengecek metabolisme glukosa di otak.
Rumah sakit yang dilengkapi PET-CT
Officer IHH Healthcare Malaysia, menjadi salah satu rumah sakit yang dilengkapi teknologi canggih ini. Sipika Singh, Chief Commercial Officer IHH Healthcare Malaysia, mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan berkualitas.
"Tim kami yang terdiri dari lebih dari 1200 profesional kesehatan, memanfaatkan teknologi medis canggih dan peralatan mutakhir seperti PET-CT, Gamma Knife, Sistem Bedah Robotic Da Vinci, dan LINAC, telah meningkatkan kemampuan kami untuk menyediakan perawatan komprehensif dalam banyak spesialisasi," ujar Sipika Singh saat Signing Ceremony IHH Healthcare Malaysia dan Bank Mega Indonesia di kawasan Jakarta Selatan, Rabu 21 Februari 2024.
"Melalui kemitraan eksklusif ini, pemegang kartu kredit Bank Mega akan menikmati manfaat khusus, termasuk harga preferensial, janji temu prioritas, dan paket kesehatan khusus. Ini termasuk diskon untuk semua paket pemeriksaan kesehatan, diskon untuk kamar dan makanan, penjemputan gratis di bandara, dan uji komposisi tubuh gratis," sambungnya.
Sipika juga menambahkan bahwa kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat posisi IHH Healthcare Malaysia sebagai penyedia layanan kesehatan pilihan untuk wisatawan medis Indonesia.
"Kedekatan geografis Malaysia dengan Indonesia menjadikan kami tujuan yang ideal bagi pasien Indonesia. Kami juga memiliki banyak kesamaan termasuk budaya, makanan, dan bahasa, dan sebagai hasilnya Malaysia merupakan pilihan yang dipilih untuk perawatan medis berkualitas, selain pariwisata," ungkapnya.
Diza Larentie, Wakil Direktur Utama Bank Mega, menambahkan, pihaknya juga sangat mengapresiasi kolaborasi eksklusif ini. Menurut Diza, kerja sama ini sejalan dengan keinginan Bank Mega untuk senantiasa memberikan benefit yang sangat bermanfaat dan solusi holistik bagi nasabah, terutama yang terkait dengan aspek kesehatan.
"Kesehatan merupakan aspek penting dari kesejahteraan seseorang. Oleh sebab itu, kami bangga dapat bekerja sama dengan IHH Healthcare untuk menawarkan kepada nasabah kami akses terhadap layanan kesehatan kelas dunia,” ujar Diza.