Alasan Vagina Bau Tak Sedap Pasca Melahirkan, Lengkap dengan Solusinya
- Pixabay/pexels
VIVA Lifestyle – Bau vagina pasca melahirkan merupakan hal yang cukup umum terjadi pada wanita. Mendapati vagina yang memiliki aroma tak sedap tentu sangat menyebalkan bukan? Dan tak jarang membuat kita jadi kurang percaya diri terhadap pasangan.
Baik kesehatan vagina Anda optimal atau tidak, memiliki bau yang ringan atau menyengat adalah hal yang wajar. Faktor-faktor seperti menstruasi dan seks dapat mengubah bau vagina Anda. Wanita setelah melahirkan juga cenderung merasakan bau vagina yang berbeda. Hal ini sering kali dikaitkan dengan proses penyembuhan dan pemulihan alami tubuh setelah melahirkan.
Kebersihan juga berperan dalam cara Anda mencium bau. Namun, bau yang terus-menerus atau berbau busuk mungkin mengindikasikan masalah mendasar yang memerlukan perhatian. Baca terus untuk mengetahui penyebab bau vagina pasca melahirkan dan cara menghilangkannya berikut ini;
Bau Vagina Pasca Melahirkan
Bau vagina pasca melahirkan adalah bau yang tidak biasa dari vagina. Ini adalah kekhawatiran umum bagi banyak wanita dan sering kali menjadi bagian dari proses penyembuhan dan pemulihan normal setelah melahirkan, kata dokter kandungan dan ginekologi Dr Meghana D Sarvaiya .
Namun jika baunya terus-menerus hingga tak jarang menimbulkan bau busuk, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan seperti gatal, iritasi, atau keluarnya cairan yang tidak biasa, hal ini mungkin mengindikasikan adanya infeksi.
Penyebab Bau Vagina Tak Sedap
Setelah melahirkan, Anda mungkin akan mengalami beberapa perubahan pada vagina . Beberapa faktor juga dapat menyebabkan bau vagina pasca melahirkan.
1. Keluarnya lokia
Setelah melahirkan, wanita mengalami lokia, yaitu keputihan yang mengandung darah, lendir, dan jaringan rahim. Bau lochia berbeda. Mungkin berbau asam atau basi. Keluarnya cairan ini dapat berlangsung selama beberapa minggu seiring dengan penyembuhan rahim dan kembali ke ukuran sebelum hamil.
2. Perubahan hormonal
Fluktuasi hormonal pasca melahirkan dapat mempengaruhi keseimbangan alami bakteri di vagina sehingga menyebabkan perubahan bau. Pergeseran hormonal ini adalah bagian normal dari periode pascapersalinan dan biasanya stabil seiring berjalannya waktu, kata sang ahli.
3. Penyembuhan luka
Jika ada robekan pada vagina saat melahirkan, proses penyembuhan dapat menyebabkan bau saat jaringan diperbaiki. Praktik kebersihan yang baik dan mengikuti rekomendasi dari dokter Anda untuk perawatan luka sangat penting pada saat ini.
4. Infeksi
Infeksi seperti bakterial vaginosis atau infeksi jamur, dapat menyebabkan perubahan bau pada vagina. Infeksi ini mungkin lebih sering terjadi pada masa nifas karena perubahan hormonal.
5. Praktik kebersihan yang buruk
Praktik kebersihan pascapersalinan yang tidak memadai, seperti jarang mandi atau menggunakan sabun yang keras, dapat menyebabkan bau tidak sedap. Menjaga kebersihan sangat penting untuk kesehatan vagina secara keseluruhan.
6. Inkontinensia urin atau feses
Setelah melahirkan, beberapa wanita mungkin mengalami masalah sementara dengan kontrol kandung kemih atau usus. Kebocoran urin atau feses dapat menyebabkan bau.
Berapa Lama Bau Vagina Bertahan?
Durasi bau vagina pasca melahirkan bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Umumnya, bau vagina pasca melahirkan paling terasa pada beberapa hari dan minggu setelah melahirkan. Meskipun bau vagina pascapersalinan lebih terlihat pada minggu-minggu awal setelah melahirkan adalah hal yang normal, bau busuk yang terus-menerus atau keluarnya cairan yang tidak biasa harus segera dilaporkan ke dokter.
Cara Menyingkirkan Bau Tak Sedap pada Vagina
Mengelola bau vagina pascapersalinan melibatkan kombinasi praktik kebersihan yang baik, memungkinkan tubuh pulih secara alami, dan mencari pertolongan medis jika diperlukan. Berikut beberapa cara untuk membantu mengurangi atau menghilangkan bau vagina pasca melahirkan:
1. Jaga kebersihan
Mandilah secara teratur untuk menjaga kebersihan area genital. Gunakan sabun lembut tanpa pewangi dan air untuk membersihkan alat kelamin luar. Saat mencuci area genital, hindari penggunaan sabun yang keras atau beraroma wangi, karena dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri di vagina.
2. Lakukan perawatan pascapersalinan yang benar
Ikuti petunjuk perawatan pascapersalinan yang diberikan oleh dokter Anda. Ini mungkin termasuk rekomendasi perawatan luka jika terjadi robekan pada vagina saat melahirkan.
3. Tetap terhidrasi
Minum air dalam jumlah yang cukup membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. Ini dapat berkontribusi pada keseimbangan lingkungan vagina.
4. Pakaian yang nyaman
Kenakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan pakaian longgar untuk meningkatkan aliran udara. Bahan ini dapat membantu mencegah kelembapan berlebih di area genital, kata Dr Sarvaiya.
5. Probiotik
Probiotik, baik dalam bentuk suplemen atau melalui makanan kaya probiotik, dapat membantu meningkatkan keseimbangan bakteri yang sehat di vagina. Namun diskusikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan suplemen apa pun.
6. Pola makan sehat
Makanlah makanan yang seimbang dan fokuslah pada makanan yang penuh nutrisi. Pola makan yang sehat berkontribusi terhadap kesejahteraan secara keseluruhan, termasuk kesehatan vagina.