Makan Manis Harus Dikurangi, Adakah Gula yang Baik Bagi Kesehatan?

Ilustrasi gula
Sumber :
  • Pixabay/955169

JAKARTA  – Makanan dan minuman manis tak dipungkiri dapat memberikan rasa candu yang menyebabkan orang ingin menambah lagi dan lagi. Rasa manis tersebut pastinya berasal dari gula, yang mana diketahui kurang baik dampaknya bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan.

Kaleidoskop 2024: 5 Tanda Ada Sarang Ular Kobra di Rumah, hingga 5 Negara Tanpa Malam

Gula diketahui dapat meningkatkan kadar gula darah hingga berisiko menyebabkan penyakit diabetes. Gula juga bisa memicu obesitas, penyakit jantung, hiperglikemia, hipertensi, kanker, asam urat, dan banyak lainnya.

Dokter Zaidul Akbar memberikan gambaran mengapa konsumsi gula pasir seharusnya dihindari namun sumber pemanis lainnya seperti air tebu tetap dibolehkan.

IDI Banjarnegara Memberi Edukasi Bahaya Penyakit Diabetes dan Pengobatan yang Tepat

"Perbandingan satu sendok gula pasir dan air tebu. Dalam air tebu ada gula, tapi bukan hanya gula. Ada vitamin, mineral, enzim, dan berbagai nutrisi kompleks. Tapi setelah diolah menjadi gula pasir, apalagi yang diputihkan, ya tinggal ada gula dan karbohidrat saja," paparnya, mengutip video YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Jumat 16 Februari 2024.

Jadi Biang Kerok Banyak Penyakit, Begini Trik Kurangi Penggunaan Garam pada Masakan

Sayangnya dalam makanan sehari-hari, pasti sangat sulit terlepas dari sumber rasa manis ini. Oleh sebab itu, banyak orang yang beralih dari penggunaan gula pasir kepada gula aren, gula kelapa, tebu, hingga gula singkong. Meskipun ada banyak alternatif sumber perasa manis lainnya, dr. Zaidul Akbar menekankan bahwa kalori tetaplah kalori yang konsumsinya harus dijaga.

"Gula aren, gula kelapa, gula singkong, gula jawa juga beda banget sama gua pasir. Tapi kalori is kalori. Nggak boleh juga minum tebu setiap hari meskipun gulanya kompleks," jelasnya.

Meskipun rasa manis itu bisa menjadi sumber energi, namun konsumsi yang berlebihan tetap tidak dianjurkan. Tubuh yang terlalu banyak mengonsumsi gula justru akan lebih mudah merasa lelah dan menyebabkan naiknya berat badan.

Maka dari itu, diet gula sangat disarankan dan bisa dicoba dari langkah yang sederhana. Misalnya, tidak memberikan gula di minuman untuk membuatnya terasa manis.

rasberry, gula pasir, gula putih

Photo :
  • Pixabay/ Myriams-Fotos

"Gula pasir diganti sama madu, gula singkong, gula aren, dan gula kelapa, boleh. Jauh lebih baik dari pada gula pasir tapi alangkah lebih baiknya kalau nggak pakai pemanis. Bahkan minum teh yang tawar saja, kopi pahit saja," paparnya.

Alternatif sumber makanan manis lainnya yang masih berkhasiat baik bagi kesehatan adalah kurma. Jika meminum kopi pahit dan teh tawar terasa tidak enak, maka nikmatilah minuman itu sambil memakan kurma. Rasa manis dari kurma bisa menyeimbangkannya sebagai pengganti gula pasir.

"Kurma ini kan karbohidrat, manis, dan gula. 70 persen kandungan pada kurma ini kan gula. Tapi Subhanallah kandungan gulanya tidak sama dengan gula pasir," kata dr. Zaidul Akbar.

Ilustrasi ibu hamil

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Kehamilan adalah salah satu periode yang penuh kebahagiaan namun juga bisa menjadi fase yang penuh tantangan. Dalam konteks medis yang semakin kompleks.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024