Mulai Banyak yang Abai, WHO Peringatkan Penyakit X Jauh Lebih Buruk dari COVID-19

Dirjen WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus
Sumber :
  • WHO

VIVA Lifestyle – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhnom Ghebreyesus memperingatkan dunia tentang bahaya penyakit X. Diungkap Tedros, penyakit X dampaknya bisa sama seperti COVID-19 lantaran masyarakat belum bisa belajar betul soal efek pandemi COVID-19 yang melanda dunia di tahun 2020 lalu. 

Bisakah Terapi Stem Cell Sembuhkan Pengapuran Tulang?

“Sebagaimana keadaannya, dunia tetap tidak siap untuk X disease dan pandemi berikutnya. Jika pandemi itu terjadi besok, kita akan menghadapi banyak masalah yang sama, seperti saat kita menghadapi COVID-19 lalu,” kata Tedros dalam KTT yang digelar di Dubai, dikutip dari laman The Sun, Kamis 15 Februari 2024. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Tedros mengungkap lebih lanjut, pelajaran menyakitkan terdahulu seperti kehilangan orang yang disayang, seperti kesulitan mendapatkan akses pengobatan lantaran membludaknya pasien saat pandemi yang mulai dilupakan masyarakat. Sebab, kini perhatian masyarakat lebih banyak beralih ke krisis lainnya yang dihadapi dunia saat ini.

Jangan Putus Asa! Meski Harus Jalani Pengobatan Seumur Hidup, Tingkat Kesuksesan Penanganan Talasemia Capai 95 Persen

“Tapi kalau kita gagal mengambil pelajaran selama pandemi lalu, maka jangan heran jika kita akan kembali mendapati risiko yang jauh lebih buruk dari sebelumnya,” kata dia memperingatkan.

Bangkit Usai Dihantam Pandemi, Pendapatan Bisnis KAI Kini Tembus Puluhan Triliun

Sementara itu, Tedros juga mengungkap tentang pertanyaan semua pihak terkait seberapa bahaya pandemi selanjutnya dibanding pandemi COVID-19. Dijelaskan Tedros bahwa penyakit X ini cukup berbeda dengan COVID-19 yang dapat menimbulkan penyakit baru.

“X disease ini mungkin disebabkan oleh virus influenza atau virus Corona baru, atau mungkin disebabkan oleh patogen baru yang bahkan belum kita ketahui. Penyakit X adalah patogen baru yang bisa menyebabkan penyakit baru,” kata dia.

WHO sendiri memperingatkan bahwa berdasarkan hipotesis, penyakit X dapat membunuh orang 20 kali lebih banyak daripada pandemi COVID-19. Di mana sebelumnya COVID-19 menjadi salah satu penyakit yang banyak menginfeksi populasi dunia selama 4 tahun belakangan ini.

Berdasarkan data Worldmeters, hingga Kamis 15 Februari 2024, tercatat ada 703 juta orang lebih yang terinfeksi dan setidaknya tercatat hampir 7 juta orang meninggal dunia akibat COVID-19. Di Indonesia sendiri, angka COVID-19 mencapai 6,8 juta kasus. Dengan kasus kematian yang tercatat sebanyak 162.033 jiwa.

Ilustrasi penyakit ISPA (infeksi saluran nafas akut).

Gejalanya Mirip Flu Biasa, Awas Risiko Serius Virus RSV yang Meningkat di Musim Hujan

RSV adalah virus pernapasan yang tersebar luas namun masih jarang terdengar di telinga masyarakat. Virus ini menular lewat inhalasi atau kontak dengan sekresi pernapasan

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024