Gelar SPKK dan SPDV Kini Diganti SPDVE, Perdoski: Kompetensinya Sama 

Ilustrasi dokter/rumah sakit.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Gelar Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.KK) atau Spesialis Dermatologi dan Venereologi (Sp.DV) sudah umum di telinga masyarakat. Namun rupanya, gelar tersebut kini sudah diubah. Menjadi apa?

Ayah Mahsiswi yang Aniaya Ketua Koas Kedokteran Unsri Dipanggil KPK Terkait Laporan Harta Kekayaan

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), Prof. Dr. dr. M. Yulianto Listiawan, Sp. D.V.E., Subsp O.B.K FINSDV, FAADV, mengungkapkan, telah terjadi perubahan nomenklatur Sp.KK/ Sp.DV menjadi Sp.DVE atau Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika. Yuk, scroll untuk info selengkapnya. 

Menurut Yulianto, edukasi berkelanjutan terkait perubahan gelar tersebut penting dilakukan.

Perubahan Hormon, 4 Golongan Wanita Ini Paling Rentan Kena Hiperpigmentasi

“Sangat penting untuk terus menginformasikan perubahan ini demi kenyamanan masyarakat dalam berobat dan berkonsultansi, serta menghindari keraguan, kekhawatiran akan kompetensi dari Sp.DVE,” ujarnya saat Press Conference HUT ke-58 PERDOSKI, yang digelar virtual, baru-baru ini.

Jerawat Terus Muncul dan Sulit Diatasi? Dokter Sarankan Pengobatan Berbasis Dermatologis

 Nomenklatur baru tentang gelar SP. DVE tertuang dalam:

1. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) No. 99 tahun 2021 tentang standar Pendidikan Profesi Dokter Subspesialis Dermatologi dan Venereologi.

2. Salinan Keputusan DIrektur Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi No.: 163/E/KPT/2022 tentang Nama Program Studi Pada Jenis Pendidikan Akademik dan Pendidikan Profesi.

3. Surat Pemberitahuan Kolegium Dermatologi dan Venereologi Indonesia (KDVI) No.: 1322-1/Kolegium-DV/VIII/2022 mengenai Pemberitahuan Perubahan Nomenklatur dan Gelar.

Ruang lingkup dokter SpDVE, menangani berbagai kelainan kulit, peradangan, infeksi, tumor dan bedah kulit, alergi, hingga infeksi menular seksual. Selain itu, menangani berbagai tindakan kosmetik medik seperti laser, injeksi botox, microneedling, peeling, filler, threadlift, bedah kulit dan berbagai tindakan di bidang estetika lainnya. Seluruh ruang lingkup Sp.DVE mencakup seluruh rentang usia, dari bayi hingga lansia.

Berada dalam ruang diskusi yang sama, artis cantik Artika Sari Devi, mengaku, awalnya sempat bertanya-tanya tentang gelar Sp.DVE yang mulai digunakan oleh beberapa dokter. 

Artika Sari Devi

Photo :
  • IG @artikasaridevi

“Apa sih bedanya dengan Sp.KK? Kemudian Sp.DVE menangani apa saja? Ada kekhawatiran, betul tidak ya, apakah saya ditangani oleh dokter yang tepat?” ungkapnya.

Namun, setelah memahami bahwa memang terjadi perubahan gelar, Puteri Indonesia 2004 itu mengaku menjadi tenang dan tidak khawatir lagi. 

“Informasi perubahan gelar ini penting sekali untuk mengedukasi diri sendiri dan keluarga agar terhindar dari kebingungan dan salah paham. Terlebih, sangat perlu untuk memahami kompetensi Sp.DVE agar tepat memilih sesuai kebutuhan kesehatan kita,” kata dia.

Ketua Panitia HUT Perdoski ke-58 sekaligus Ketua Bidang Sosial dan Kerjasama, dr. Andreas Widiansyah, Sp. D.V.E., FINSDV, FAADV menyampaikan, perayaan HUT kali ini memberikan sejumlah responsibilitas bagi seluruh anggota Perdoski, untuk juga menjadi momen tetap berkomitmen dalam mengedukasi berbagai lapisan masyarakat untuk mengetahui perubahan gelar Sp.KK/Sp.DV menjadi SP.DVE. 

“Sejak akhir 2023 gelar Sp.KK/Sp.DV berubah menjadi Sp.DVE. Masyarakat tidak perlu khawatir karena kompetensi Sp.KK/Sp.DV sama dengan dokter Sp.DVE. Seluruh dokter spesialis kulit ini sahih sesuai bidang yang dipelajari,” jelasnya.

Dokter Sp.DVE dinaungi oleh satu organisasi, yakni Perdoski. Saat ini, Perdoski menaungi 29 Perdoski Cabang yang tersebar dari Aceh hingga Jayapura dan juga 13 Kelompok Studi. Terdapat lebih dari 2900 anggota Perdoski, yang terdiri dari hampir 2400 dokter Sp. DVE dan 500 anggota muda Perdoski yang sedang menempuh pendidikan DVE.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya