Heboh Tren Makan Tusuk Gigi Goreng! Jangan Ditiru, Bisa Bikin Muntah Hingga Diare
- VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
KOREA SELATAN – Belakangan ini, media Korea Selatan dihebohkan dengan tren makanan baru yaitu makan tusuk gigi yang menimbulkan banyak kekhawatiran. Alih-alih snack atau makanan menyehatkan yang viral, beberapa content creator hingga Youtuber Korea heboh memakan tusukan gigi yang berbahan organik itu.
Secara khusus, influencer Korea Selatan tampaknya terobsesi dengan sejenis tusuk gigi berwarna hijau yang mereka makan dengan cara berbeda. Yuk, scroll untuk tahu kelanjutannya.
Seorang YouTuber di kanal YouTube @Du_Man_, membagikan bagaimana cara dia menikmati tusuk gigi organik tersebut. Pertama, ia mengeluarkan sejumlah tusuk gigi dari wadah kotak yang bening. Kemudian, pria itu memanaskan minyak goreng di wajan lalu memasukkan beberapa tusuk gigi organik tersebut.
Setelah digoreng beberapa saat, tusuk gigi mengalami perubahan bentuk yang awalnya kaku dan lurus menjadi agak keriting dan krispi seperti kerupuk. YouTuber itu langsung memakannya seperti sedang makan camilan. Lalu, untuk membuat rasanya lebih nikmat, YouTuber itu menambahkan bubuk perasa berwarna kuning.
Para ahli mengatakan bahwa terlalu banyak mengonsumsi sorbitol, salah satu bahan utama tusuk gigi, dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan manusia dan menimbulkan gejala seperti muntah dan diare.
Kekhawatiran terhadap meningkatnya minat warganet untuk memakan tusuk gigi mendorong Kementerian Keamanan Makanan dan Obat-obatan Korea mengeluarkan peringatan resmi terhadap hal tersebut.
"Ini bukan produk untuk dimakan! Tusuk gigi kanji itu produk higienis! Keamanan produk sanitasi dikelola berdasarkan standar dan spesifikasi bahan, metode pembuatan, dan penggunaan keamanan, namun keamanannya belum diverifikasi, jangan dikonsumsi!" bunyi cuitan di akun X @TheMFDS, dikutip Kamis 1 Februari 2024.
Melansir Koreaboo, alasan di balik tren absurd ini adalah fakta bahwa jenis tusuk gigi khusus berwarna hijau itu disebut ramah lingkungan karena terbuat dari pati. Namun, CEO perusahaan manufaktur itu sendiri sempat menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya kegemaran mengonsumsi tusuk gigi tersebut.
Dalam liputan SBS News mengenai masalah ini, dia menyebutkan bahwa tusuk gigi dibuat dengan bahan-bahan alami untuk memastikan biodegradasi yang cepat dan keamanan hewan, jika ada hewan liar yang salah mengonsumsinya.
Namun, perusahaan tidak pernah menganggapnya sebagai makanan untuk manusia dan, oleh karena itu, belum melakukan pengujian yang relevan untuk memeriksa seberapa aman makanan tersebut untuk tujuan tersebut. CEO tersebut memperingatkan bahwa tidak ada pengetahuan tentang bagaimana memakan tusuk gigi ini dalam jumlah besar dapat memengaruhi kesehatan manusia.
Bahan utama pembuatan tusuk gigi ini adalah dari tepung maizena atau tepung ubi jalar, pemanis sorbitol, dan pewarna makanan. Meskipun bahan-bahan ini aman untuk dimakan, proses pembuatan produk tersebut tidak tunduk pada standar keamanan yang sama seperti makanan, karena produk tersebut memenuhi syarat sebagai produk sanitasi.
Jadi, meski tusuk gigi ini mungkin tidak membahayakan tubuh jika dikonsumsi secara tidak sengaja, bukan berarti aman dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari.