Menghindari Penyakit Akibat Pangan: Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya
- Pexels/cottonbro
VIVA – Perlambatan pertumbuhan pada anak dapat terkait dengan keamanan pangan, dan salah satu risikonya adalah penyakit akibat pangan. Keracunan makanan, yang dapat timbul dari makanan yang terkontaminasi, menjadi ancaman khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Untuk memahami lebih lanjut tentang penyakit akibat pangan dan apa saja kunci keamanan pangan untuk menghindarinya. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
Beban Penyakit Akibat Pangan
Berdasarkan pemaparan data dari seminar daring yang digelar oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional, “Food Safety: Safe Food Now For Better Tomorrow,” pada 25 Januari 2025, setiap tahun, sekitar 600 juta orang mengalami sakit akibat kontaminasi pangan, dan 420 ribu di antaranya meninggal dunia.
Anak-anak, yang termasuk dalam 40% kasus keracunan pangan, menjadi salah satu kelompok paling rentan. Beban ekonomi yang diakibatkan oleh penyakit akibat pangan mencapai triliunan rupiah, mencakup biaya perawatan kesehatan dan produktivitas yang hilang.
Penyebab Penyakit Akibat Pangan
1. Bakteri: Beberapa bakteri seperti Staphylococcus aureus, Salmonella, dan Escherichia coli dapat menyebabkan keracunan makanan.
2. Virus: Virus seperti Hepatitis A dan E, serta virus gastroenteritis, juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi.
3. Parasit: Cacing dan protozoa seperti Giardia dan Toxoplasma dapat menyebabkan masalah kesehatan jika terdapat dalam makanan.
4. Cemaran Kimia dan Toksin: Zat kimia seperti logam berat, residu pestisida, dan komponen bahan pengemas juga dapat menjadi penyebab keracunan pangan.
Kunci untuk Keamanan Pangan
Keamanan pangan adalah aspek yang krusial untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan kita. Dalam upaya mencapai keamanan pangan yang optimal, ada lima kunci utama yang perlu diperhatikan dan diimplementasikan dalam setiap langkah persiapan dan konsumsi makanan.
1. Menjaga Kebersihan
Kebersihan merupakan pondasi utama dalam keamanan pangan. Pastikan tangan, alat masak, dan area memasak tetap bersih. Cuci tangan dengan sabun sebelum menangani makanan, terutama setelah menggunakan toilet atau menyentuh benda kotor lainnya. Selalu membersihkan permukaan tempat memasak, peralatan masak, dan wadah penyimpanan makanan untuk mencegah kontaminasi.
2. Pisahkan Makanan Mentah dan Matang
Pisahkan makanan mentah, seperti daging dan ikan, dari makanan yang sudah matang atau mentah yang akan dimasak. Gunakan talenan dan alat memasak yang berbeda untuk makanan mentah dan matang. Hal ini mengurangi risiko penyebaran bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
3. Masak Makanan dengan Benar
Pastikan makanan dimasak dengan benar untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya. Gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu masakan yang tepat, terutama pada daging dan produk unggas. Perhatikan panduan waktu dan suhu pada setiap resep untuk memastikan makanan matang secara menyeluruh.
4. Jaga Makanan pada Suhu Aman
Makanan yang dibiarkan pada suhu ruangan terlalu lama dapat menjadi sarang bakteri. Simpan makanan dalam lemari es atau kulkas pada suhu yang aman, biasanya di bawah 4 derajat Celsius. Suhu ini membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
5. Gunakan Air dan Bahan Baku yang Aman
Pastikan air yang digunakan untuk memasak dan mencuci bahan makanan bersih dan aman. Hindari menggunakan air yang terkontaminasi, terutama untuk konsumsi langsung. Pilih bahan baku yang segar dan pastikan tidak ada tanda-tanda kerusakan atau kebusukan. Pastikan membeli produk dari sumber yang terpercaya dan terjamin keamanannya.