Pakar Gizi Paparkan Pentingnya Zat Besi untuk Pertumbuhan Fisik dan Kognitif Anak

Sumber zat besi
Sumber :
  • Times of India

Jakarta – Zat besi merupakan mineral yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin dan mioglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin sendiri adalah protein dalam sel darah merah yang memiliki tugas untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. 

Perkembangan Bayi Terbentuk Dua Tahun Pertama, Jangan Abaikan Faktor Ini agar Tumbuh Optimal

Oksigen tersebut dibutuhkan sel untuk mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan anak untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti bergerak, mencerna makanan, membangun kekebalan tubuh, memulihkan kondisi, sakit, hingga menyingkirkan racun dalam tubuh. 

Tanpa oksigen dalam darah, tubuh anak menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam tubuh, zat besi berperan dalam pembentukan hormon untuk tumbuh kembang anak. Hal ini juga dipaparkan secara lebih rinci oleh pakar gizi klinik, dr Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK. 

Awas! Kesalahan Kecil di 1000 Hari Pertama Kehidupan Bisa Berdampak Besar bagi Anak

Dokter Juwalita Surapsari dan Dokter Ray Wagiu Basrowi

Photo :
  • dok. Istimewa

“Zat besi dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Proses perkembangan otak sudah dimulai sejak perinatal sebelum anak itu lahir,” ujarnya dalam acara Sarihusada yang bertema Pentingnya Cek Nutrisi untuk Dukung Tumbuh Kembang Maksimal Anak di Menteng, Jakarta Pusat. 

TERPOPULER - Trik Bakar Kalori Pakai Jalan Kaki, Anissa Aziza Bagikan Tips Manfaatkan Teknologi

Oleh sebab itu, seorang ibu yang sedang mengandung bayi harus cegah anemia karena berpengaruh terhadap perkembangan otak di awal kehidupan anak. Sebab, perkembangan otak itu akan membentuk jalinan yang terus berlanjut dan sangat rentan kalau kekurangan zat besi. 

“Zat besi itu akan membentuk senyawa hem yang ada pada hemoglobin. Hemoglobin itu berfungsi sebagai pengangkut okisgen ke seluruh tubuh sehingga akhirnya sel-sel tubuh kita akan menggunakan oksigen tersebut untuk metabolisme,” paparnya. 

Hal tersebut berdampak pada anak yang lebih mudah untuk melakukan aktivitas di luar ruangan. Selain itu, anak yang tidak mengalami anemia akan siap untuk belajar karena perjalanan oksigen di dalam darahnya juga berjalan dengan baik. 

Zat Besi (Zinc)

Photo :
  • Times of India

“Zat besi juga berperan sebagai kofaktor berbagai enzim yang terlibat dalam pembentukan mielin (selubung) saraf serta pembentukan neurotransmitter sehingga penyampaian informasi di otak menjadi lancar dan memengaruhi perilaku, proses belajar, serta memori,” tutupnya. 

Sementara itu, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., selaku Medical & Scientific Affairs Director Sarihusada mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam perkembangan anak di Indonesia agar bisa menyongsong generasi maju

“Kami memahami bahwa kesehatan anak Indonesia masih perlu menjadi perhatian serius oleh semua pihak, di antaranya kekurangan besi yang menjadi salah satu faktor penyebab stunting. Jika tidak ditangani dengan tepat, permasalahan kesehatan gizi ini dapat berpotensi mengganggu kesehatan fisik dan aspek kognitif anak hingga dewasa,” paparnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya