Air Putih Hingga Kopi, Ini 6 Minuman Terbaik untuk Turunkan Kadar Gula Darah
- Pexels/Karolina Gabrowska
VIVA Lifestyle – Bukan hanya apa yang Anda makan saja yang bisa membuat perbedaan dalam kadar gula darah, tapi apa yang Anda minum juga berpengaruh. Ketika Anda ingin menurunkan gula darah, menghindari minuman dengan pemanis, seperti soda, jus buah kemasan, dan teh manis wajib dihindari.
Namun, beberapa minuman lain justru bisa memberikan dampak positif pada metabolisme Anda. Apa saja? Berikut 6 minuman yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah, dilansir Eating Well, Kamis 25 Januari 2024. Yuk, scroll.
Air putih
Tidak hanya bebas kalori, air putih memberikan manfaat yang penting dalam pengendalian gula darah, yaitu hidrasi. Minum air putih dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2, enam persen lebih rendah. Demikian temuan tinjauan dan meta analisis 2021, dalam Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews.
Menariknya, air putih dapat meningkatkan volume darah yang mendorong pelepasan asam amino yang memengaruhi regulasi gula darah. Kaitannya bahkan lebih kuat ketika orang beralih dari minuman yang dimaniskan (seperti soda) ke air putih. Sebab, hal itu dapat mengurasi asupan gula dan kalori, sehingga membantu penderitanya mempertahankan berat badan yang sehat, yang pada akhirnya dapat membantu mengendalikan gula darah.
Kopi
Baik Anda minum secangkir kopi berkafein atau tanpa kafein, penelitian menunjukkan, minum kopi secara teratur dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah, demikian menurut penelitian tahun 2019 dalam jurnal Nutrients.
Mengapa? Senyawa tumbuhan yang disebut fitokimia dalam kopi dapat mendukung sel-sel sehat di organ hati dan pankreas, yang melindungi terhadap perlemakan hati dan menjaga fungsi insulin (pengatur utama gula darah).
Satu hal yang perlu diingat, apa yang Anda masukkan ke dalam kopi itu penting. Anda akan kehilangan manfaatnya jika kopi Anda dimasukkan gula. Jika Anda tidak menyukai kopi hitam tanpa gula, gunakan cara yang disetujui ahli diet yaitu menyeduh kopi dengan tambahan kayu manis.
Teh hitam
Menurut jurnal Antioxidants yang diterbitkan pada 2019, teh juga dikaitkan dengan rendahnya risiko diabetes dan komplikasinya. Senyawa teh dapat membantu meningkatkan resistensi insulin dan mengurangi stres oksidatif serta peradangan. Para peneliti bahkan mengatakan, komponen teh ini dapat dikembangkan menjadi produk yang suatu hari nanti dapat membantu mengelola diabetes.
Sebagian besar penelitian dilakukan pada teh hitam dan oolong serta teh hijau. Jadi, pilihlah varietas tersebut jika Anda ingin menurunkan gula darah. Sama seperti kopi, batasi penambahan gula termasuk madu. Jika teh hitam terlalu pahit, campur dengan chai, adalah pilihan yang baik.
Teh hijau
Mengonsumsi teh hijau terbukti dapat menurunkan sedikit kadar gula darah puasa. Hal tersebut terekam dalam meta analisis tahun 2020 dari 27 uji coba terkontrol secara acak yang diterbitkan di Nutrition & Metabolism.
Zat katekin dalam teh hijau, diketahui dapat menghalangi penyerapan karbohidrat dalam pencernaan. Juga, dapat meningkatkan metabolisme glukosa, mengurangi stres oksidatif, yang semuanya dapat membantu menurunkan gula darah.
Susu
Menurut penelitian Diabetes/Metabolism Research and Reviews pada 2018, protein dalam susu sapi dapat membantu menurunkan respons glukosa darah setelah makan pada penderita diabetes dan mereka yang tidak menderita diabetes.
Protein tersebut termasuk kasein dan whey, yang dapat memperlambat pencernaan dan meningkatkan respons insulin, sehingga memberikan efek positif pada kadar gula darah. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk melihat bagaimana konsumsi susu dapat memengaruhi tingkat A1C (tes darah untuk mediagnosis diabetes).
American Diabetes Association merekomendasikan untuk memilih susu tanpa lemak atau rendah lemak (yang menjaga lemak jenuhnya tetap terkendali). Selain itu, susu mengandung karbohidrat sekitar 12 gram per 1 cangkir susu, menurut USDA.
Jus tomat
Uji coba kecil terkontrol secara acak yang diterbitkan pada tahun 2020, di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, mengevaluasi 25 wanita sehat. Mereka minum sekitar 7 ons jus tomat 30 menit sebelum sarapan kaya karbohidrat. Hasilnya, para peserta mengalami penurunan gula darah setelah makan, dibanding yang tidak minum jus tomat.
Meski jus tomat menambah kalori, serat dalam tomat dapat membantu memperlambat pencernaan, sehingga memperlambat kenaikan gula darah yang terjadi setelah makan. Sempurnakan jus tomat dengan menambahkan batang seledri.