Berhubungan Seks Terlalu Ganas Sebabkan Vagina Bengkak, Begini Cara Atasinya
- Times of India
VIVA Lifestyle – Selera masing-masing orang dalam berhubungan seks memang berbeda. Bagi sebagian orang, seks yang 'ganas' atau kasar justru menambah sedikit sensasi pada pengalaman seksual mereka.
Meskipun menyenangkan, seks yang kasar mungkin bukan yang terbaik untuk kesehatan vagina wanita. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Karena vagina merupakan organ yang sensitif, hubungan seks yang kasar berpotensi menyebabkan beberapa efek samping, salah satu yang lebih umum adalah pembengkakan vagina.
Seks yang kasar juga menjadi salah satu penyebab sebagian wanita mengalami pendarahan. Meskipun satu atau dua titik bukanlah sesuatu yang terlalu dikhawatirkan, tetapi pertimbangkan untuk pergi ke dokter jika mengalami pendarahan disertai pembengkakan pada vagina.
Bagaimanapun, pembengkakan vagina setelah berhubungan seks bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan.
Kulit vagina sangat lembut dan sensitif, melakukan hubungan intim yang kasar, atau berhubungan seks tanpa menggunakan pelumas akan menimbulkan lebih banyak gesekan yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan bengkak.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal CPC Emergency Medicine menemukan bahwa hubungan seksual yang kasar dapat menyebabkan vagina robek, sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi yang tidak diinginkan.
Bagaimana cara mengobati pembengkakan vagina? Melansir Health Shots, pengobatan pembengkakan vagina tergantung pada penyebabnya.
Jika hal ini terjadi karena infeksi, maka harus mendapatkan pengobatan yang tepat untuk infeksi tersebut. Penting untuk mengetahui penyebab masalahnya agar dokter dapat menilai dan mengobatinya. Berikut cara mengatasi masing-masing penyebab tersebut.
1. Vaginosis bakterial: Penting untuk menjaga keseimbangan pH vagina untuk menangkal masalah ini.
2. Reaksi alergi: Dalam kondisi ini, perlu memberikan perhatian ekstra pada kebersihan vagina dan jenis produk pelumas atau alat kontrasepsi yang digunakan. Pilih produk yang cocok untuk jenis kulit.
3. Iritasi vagina: Sebaiknya hindari produk beraroma seperti pembalut, tampon, dan produk lainnya. Hindari mengoleskan pelembap atau losion ke area tersebut.
4. Penyakit menular seksual: Ini adalah istilah umum untuk banyak penyakit berbeda. Jadi, dokter akan membuat diagnosis yang tepat dan memutuskan pengobatan sesuai dengan kondisi yang memengaruhinya.
5. Kehamilan: Jika terjadi kehamilan, maka perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari komplikasi.
Sementara itu, berikut ini adalah beberapa cara umum yang bisa membantu mencegah pembengkakan vagina.
1. Selalu menyeka vagina dengan air (cebok) dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet untuk menghindari risiko infeksi.
2. Vagina merupakan organ yang dapat membersihkan dirinya sendiri, sehingga yang perlu dilakukan hanyalah membersihkan lapisan luarnya menggunakan sabun yang lembut dan bebas pewangi.
3. Gunakan tisu atau handuk berbahan katun lembut untuk mengeringkan vagina.
4. Kenakan celana dalam berbahan katun untuk membatasi risiko infeksi dan biarkan vagina mendapatkan udara segar.
5. Hindari mencuci bagian dalam vagina karena dapat mengganggu keseimbangan pH alaminya sehingga meningkatkan risiko infeksi.