Peneliti Temukan 4 Gejala Baru Diabetes, Ada di Bahu Hingga Pergelangan Tangan
- Pexels/Nataliya Vaitkevich
INGGRIS – Penelitian terbaru mengidentifikasi gejala kadar gula darah tinggi yang tidak umum. Glukosa darah tinggi yang mengganggu penderita diabetes, telah lama dikaitkan dengan masalah pada tungkai dan kaki, termasuk neuropati diabetik, yaitu sejenis kerusakan saraf yang dapat terjadi di tangan, kaki atau anggota tubuh lainnya.
Diabetes juga dikaitkan dengan masalah otot dan tulang di tubuh bagian atas. Namun, penelitian baru yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Exeter, Inggris, kini mengidentifikasi gejala menyakitkan lainnya yang secara langsung disebabkan oleh gula darah tinggi. Scroll untuk informasi selengkapnya.
Tim peneliti mengungkapkan berbagai gejala, mulai dari bahu yang terasa kebas atau kaku hingga pergelangan tangan sakit, yang juga bisa mengarah pada diabetes. Para peneliti sampai pada kesimpulan ini dengan melihat data dari 370 ribu peserta yang dilibatkan dalam studi UK Biobank ini.
Temuan mereka mengungkapkan, orang yang memiliki peluang lebih tinggi terkena gula darah tinggi yang tidak terkontrol, yang dikenal sebagai hiperglikemia, juga lebih mungkin mengalami 4 masalah pada pada ekstremitas di atas. Berikut tanda atau gejala baru yang bisa menjadi peringatan diabetes, dikutip Express, Selasa 23 Januari 2024.
1. Bahu kebas (jaringan ikat di sendi Anda menebal, menyebabkan kekakuan dan ketidaknyamanan)
2. Sindrom carpal tunnel (saraf terperangkap di pergelangan tangan menyebabkan mati rasa dan kesemutan).
3. Kontraktur Dupuytren (jaringan ikat di tangan menebal dan mengencang, menyebabkan jari-jari menekuk ke dalam)
4. Trigger finger (kondisi serupa dengan kontraktur Dupuytren yang hanya memengaruhi satu jari).
Hasil penelitian juga menunjukkan, seiring waktu gula darah tinggi meningkatkan kadar zat dalam tubuh yang disebut akhir glikasi lanjutan (AGEs), yang terbentuk ketika protein, lemak dan DNA bercampur dengan gula dalam aliran darah.
Penumpukan AGEs yang ditemukan di tangan penderita Dupuytren dan di bahu penderita bahu kebas dapat menyebabkan kerusakan dan penebalan tendon, sendi dan jaringan ikat.
Pemimpin penelitian, Dr Harry Green dari University of Exeter Medical School, mengatakan, penelitian yang dilakukan secara konsisten ini, menunjukkan bahwa kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang menyebabkan kondisi ekstremitas atas ini.
"Kita sekarang dapat mengklasifikasinnya sebagai komplikasi diabetes. Dokter yang merawat pasien diabetes harus menyadari komplikasi ini di klinik, sehingga mereka dapat memberikan saran mengenai jalur pengobatan terbaik," ujarnya.